Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka sideways pada transaksi perdagangan Kamis (9/3). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.10 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,08% menjadi 5.389,58.
Jumlah saham yang tertekan mencapai 83 saham. Sedangkan jumlah saham yang naik sebanyak 88 saham dan 92 saham lainnya tak berubah posisi.
Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 907,501 juta saham dengan nilai transaksi Rp 416,375 miliar.
Jumlah sektor yang naik sama dengan jumlah sektor yang turun. Adapun tiga sektor dengan penurunan terdalam yakni: sektor pertambangan turun 0,76%, sektor industri lain-lain turun 0,47%, dan sektor barang konsumen turun 0,3%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top losers pagi ini antara lain: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 4,07% menjadi Rp 2.360, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 1,37% menjadi Rp 720, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 1,09% menjadi Rp 2.710.
Adapun posisi top gainers indeks LQ 45 ditempati oleh saham-saham: PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 3,18% menjadi Rp 2.920, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 2,59% menjadi Rp 595, dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik 1,95% menjadi Rp 3.140.
Investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 15,3 miliar di seluruh market dan Rp 10,7 miliar di pasar reguler.
Asia juga sideways
Pasar saham Asia bergerak sideways pada transaksi perdagangan Kamis (9/3). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.20 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,34% pada transaksi pagi. Sepertinya, sentimen pelemahan yen terhadap dollar AS masih menjadi pendorongnya.
Sementara, indeks ASX 200 Australia berhasil rebound dari penurunan sebelumnya yang mencapai 0,4%, sehingga diperdagangkan flat pagi ini. Indeks acuan Australia ini tertekan penurunan sektor energi yang mencapai 1,61% dan sektor bahan baku sebesar 1,87%.
Indeks Kospi juga terlihat flat di mana indeks acuan Korea Selatan ini turun tipis 0,02%. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Korsel di antaranya: Samsung Electronics turun 0,3%, Samsung C&T turun 0,41%, dan Samsung Heavy turun 1,65%.
Pergerakan sideways bursa Asia disinyalir akibat kecemasan pelaku pasar terkait anjloknya harga minyak AS hingga ke level US$ 50 per barel pada transaksi kemarin.
Harga minyak turun setelah cadangan minyak AS melonjak ke rekor tertinggi yang mencapai 8,2 juta barel pada pekan lalu. Angka tersebut melampaui ekspektasi pelaku pasar yang memprediksi kenaikan sebesar 2 juta barel.
Pada transaksi perdagangan Asia, harga minyak WTI stabil dengan kecenderungan naik sebesar 0,3% di US$ 50,43 per barel. Sedangkan harga minyak Brent kemarin anjlok 5,03% menjadi US$ 53,11 per barel.
Di sisi lain, China juga akan merilis indeks harga konsumen dan indeks harga produsen pada pagi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News