Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham global yang kompak anjlok sepekan terakhir bisa membuka peluang beli bagi investor di awal Maret ini. Dalam sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 7,30%. Penurunan IHSG ini masih lebih kecil ketimbang indeks utama Wall Street.
Sepekan terakhir bulan Februari, Dow Jones turun 12%, Indeks S&P 500 turun 11,5% dan Nasdaq terkoreksi 10,5%. Hans Kwee Direktur Anugerah Mega Investama mengatakan, secara mingguan ini merupakan kinerja terburuk sejak 2008. "Kecemasan pelaku pasar terjadi karena penyebaran virus corona saat ini tumbuh lebih cepat di luar China dimana hal ini menimbulkan kekhawatiran pada pasokan barang dan permintaan konsumen turun lebih besar dari estimasi sebelumnya," ungkap Hans dalam riset, Minggu (1/3).
Bursa kawasan Eropa juga mengalami tekanan, seiring negara-negara kawasan Eropa juga mengalami penyebaran virus korona. Italia menjadi perhatian utama karena virus corona menyebar cepat. Kini, ada 1.128 kasus terkonfirmasi di Italia dengan 29 korban meninggal dan 46 orang pulih dari virus corona.
Baca Juga: Dana asing Rp 3,84 triliun kabur dari pasar saham dalam sepekan
Pelaku pasar saat ini berspekulasi Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Maret 2020 untuk memberikan stimulus menghadapi dampak penyebaran virus korona di dunia. Pelaku pasar menilai suku bunga AS saat ini jauh lebih tinggi dibanding anggota lainnya di G10, sehingga mempunyai ruang lebih luas untuk menurunkan suku bunga.
"Kami perkirakan wabah virus corona berhasil ditanggulangi tetapi pertumbuhan global pada kuartal pertama tahun 2020 pasti akan terpukul turun," imbuh Hans. Dia menambahkan, lampu hijau dari OJK dimana emiten boleh melakukan buyback saham berhasil mendorong aksi pembelian di ujung sesi kedua hari Jumat.
Emiten yang merasa harga sahamnya sudah murah boleh membeli saham nya di pasar. Hal ini memberikan sinyal positif ketika emiten mengumumkan rencana buyback karena mengindikasikan saham mereka sudah murah.
Baca Juga: Kencangkan Sabuk Pengaman untuk Menghadapi Badai Besar di Bursa Saham
IHSG membentuk candle hammer dengan body kosong yang memberikan indikasi terjadi perlawanan atas tekanan turun. Meski hammer ini tidak sempurna, tetapi memberikan indikasi kuat pada perdagangan Jumat telah terjadi pembalikan arah dari tekanan turun.
"Kami melihat ada potensi IHSG mengalami penguatan di perdagangan Senin ini dengan perkiraan support di level 5.400 sampai 5.288 dan resistance di level 5.500 sampai 5.600," kata Hans.
Anugerah Mega Investasi menyarankan agar investor tidak terlalu panik. Karena jumlah orang yang sembuh dari virus corona lebih banyak dibandingkan dengan jumlah korban meninggal dunia. Dampak ekonomi virus korona pasti ada.
Tetapi kekhawatiran berlebih menyebabkan tekanan besar pada perekonomian dan pasar keuangan. "Bagi investor yang punya horizon waktu lebih dari dua tahun ini adalah periode yang bagus untuk memulai melakukan cicil beli di saham-saham berfundamental bagus," pungkas Hans.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News