kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

IHSG Berpotensi Menguat, Pasca Bank Indonesia Memberikan Sinyal Pelonggaran Moneter


Rabu, 24 Juli 2019 / 09:05 WIB
IHSG Berpotensi Menguat, Pasca Bank Indonesia Memberikan Sinyal Pelonggaran Moneter


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini, Rabu (24/7), tim riset Valbury Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di rentang 6.382-6.440 dengan kecenderungan menguat. Rebound IHSG diprediksi terjadi, setelah kemarin, Selasa (23/7), ditutup melemah 0,46% ke posisi 6.403.

Sentimen pasar dari dalam negeri diantaranya adalah sinyal Bank Indonesia (BI) akan kembali melonggarkan kebijakan moneter. Hal ini setelah beberapa waktu lalu BI menurun suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur.

Keputusan dovish BI tersebut sejalan dengan sejumlah bank sentral negara-negara lain seperti, Australia yang sudah menurunkan bunga acuan dua kali tahun ini. Begitu pula dengan India, Malaysia, dan Filipina.

BI akhirnya merespon supaya tidak semakin berdampak ke pertumbuhan ekonomi dan memanfaatkan pelonggaran suku bunga global. Selain itu, keputusan BI merupakan  langkah pre-emptives setelah melihat tanda-tanda pelonggaran kebijakan moneter dari The Fed, yang semakin menguat.

SIsi lain, salah satu Deputi Gubernur Senior BI menyatakan bahwa Indonesia masih butuh utang luar negeri. Pasalnya hal tersebut bagi Indonesia menjadi sumber pembiayaan terbesar kedua pada perekonomian setelah kredit bank umum. Sumber pendanaan dari kredit bank umum tercatat sebesar Rp 5.228 triliun.

Selain dua sumber tersebut, pembiayaan perekonomian juga bersumber dari pasar modal, industri keuangan non-bank, kredit BPR, dan teknologi finansial. Hal ini sebagai bukti, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang pembiayaan dari utang luar negeri.

Sementara itu, berdasarkan data BI per Juni 2019, pembiayaan perekonomian Indonesia dari utang luar negeri telah tumbuh sekitar Rp 2.133 triliun dari total Rp 9.093 triliun. Pertumbuhan ini melambat jadi 10,5% year on year (yoy) dari sebelumnya 14,5% yoy.

Adapun sentimen pasar dari luar negeri salah satunya adalah pemberitaan dari harian Washington Post yang mengabarkan bahwa Huawei Technologies secara rahasia membantu Korea Utara membangun dan merawat jaringan nirkabel komersial. Seperti dikutip Valbury, hal tersebut  menarik perhatian dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menginvestigasi kasus ini.

Namun, pemberitaan tersebut dibantah Huawei bahwa perusahaan tidak memiliki kerjasama bisnis  di Korea Utara. Dengan menekankan bahwa perusahaan tetap mematuhi aturan-aturan hukum di kawasan perusahaan beroperasi.

Ditengah sentimen positif yang mendukung penguatan indeks, berikut ini sejumlah saham rekomendasi Valbury Sekuritas secara teknikal.

Saham-Saham Rekomendasi Valbury Sekuritas 24 Juli 2019
Kode Saham Rekomendasi Support Resistance
INDF Trading buy 7.000 7.100
INCO Trading buy 3.010 3.110
UNTR Trading buy 26.725 27.575
ASII Trading buy 7.125 7.275
SMGR Trading buy 12.350 12.675
SMRA Trading buy 1.210 1.250

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×