kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

IHSG berpotensi menguat pada pekan terakhir bulan September


Minggu, 26 September 2021 / 06:05 WIB
IHSG berpotensi menguat pada pekan terakhir bulan September


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,03% ke level 6.144,82 pada perdagangan Jumat (24/9). Dalam sepekan, IHSG menguat 0,19% dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu yang berada di posisi 6.133,25.

Meski IHSG hanya naik tipis pada hari ini, investor asing membukukan aksi beli dengan nilai bersih Rp 1,59 triliun di seluruh pasar. Jumlah tersebut setara 66,5% dibanding total net buy asing selama sepekan yang mencapai Rp 2,39 triliun di seluruh pasar.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino memprediksi, IHSG pada sepekan depan akan melanjutkan penguatan dengan support di level 6.050 dan resistance di 6.240. Sentimennya terkait dengan rilis data ketenagakerjaan, manufaktur, dan PCE di Amerika Serikat, harga komoditas, kebijakan PPKM, serta perkembangan kasus Covid-19 dan tingkat vaksinasi di Indonesia.

Baca Juga: Rupiah Jisdor menguat tipis ke Rp 14.250 per dolar AS pada Jumat (24/9)

Kelanjutan penguatan IHSG ini menyusul penguatan pekan lalu yang ditopang oleh sejumlah sentimen positif. Pertama, meredanya kekhawatiran investor terhadap potensi gagal bayar perusahaan properti asal China, Evergrande.

Kedua, kepastian dari bank sentral Amerika Serikat The Fed yang mengindikasikan tidak akan terburu-buru untuk menarik kebijakan moneter akomodatif. "Ketiga, kenaikan harga batubara ke level tertingginya di sepanjang sejarah," tutur Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (24/9).

Sementara itu, net buy yang dicatatkan investor asing didorong oleh perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yang terus menurun, tingkat vaksinasi yang terus bertambah, serta meningkatnya aktivitas ekonomi. "Ketiga hal tersebut memacu optimisme terhadap proses pemulihan ekonomi yang lebih baik lagi ke depannya," ucap Mino.

Baca Juga: IHSG menguat 0,19% dalam sepekan, kapitalisasi pasar naik jadi Rp 7.538,70 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×