Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpotensi melemah pada awal pekan depan lantaran masih minim sentimen dari data ekonomi. Investor juga masih akan mencermati dampak lebih buruk dari perang di Ukraina.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, kekhawatiran inflasi yang lebih buruk dibanding perkiraan masih akan berlanjut pada perdagangan pekan depan, Senin (14/3).
Dus, IHSG diproyeksi melemah dengan level support 6.876 hingga 6.830. Sementara level resistance-nya di 6.945 hingga 6.968.
"Secara teknikal pergerakan masih bergerak dalam tren konsolidasi jangka pendek dengan rentang penguatan terbatas ,"ungkapnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (11/3).
Baca Juga: IHSG Melemah Tipis, Konsolidasi Masih Berlanjut ke Pekan Depan
Asal tahu saja, pada Jumat (11/3) IHSG melorot 0,02% atau 1,40 poin ke level 6.922,602 pada akhir perdagangan Jumat (11/3).
Dennies bilang, koreksi yang dialami IHSG pada Jumat (11/3) kemarin seiring dengan pelemahan bursa saham secara global.
Tekanan itu dipicu ekspektasi bahwa inflasi akan lebih buruk dibandingkan perkiraan. Sehingga, Bank Sentral akan lebih agresif menaikkan suku bunga.
Mengutip catatan bursa, mayortias bursa di luar negeri memang memerah. Di ASEAN, penurunan paling dalam dicatatkan oleh FTSE Bursa Malaysia hingga 0,98%. Sementara di Asia Pasific, Nikkei225 Jepang melorot paling dalam hingga 2,05%. Adapun di Amerika, IPSA Chili tertekan hingga 1,01%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News