Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,55% ke level 6.052,54 pada perdagangan Senin (19/4). Tekanan pada IHSG diperkirakan berlanjut pada hari ini.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan koreksi IHSG pada Senin (19/4) disebabkan oleh aksi investor asing yang mencatatkan jual bersih di seluruh pasar sebesar Rp 34,81 miliar. Herditya juga menjelaskan bahwa secara teknikal pergerakannya juga mendukung koreksi.
"Untuk Selasa (20/4), investor masih menanti rilis Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) meskipun suku bunga diperkirakan bakal cenderung tetap," ujar Herditya, Senin (19/4).
Lebih lanjut, Herditya menjelaskan secara konsensus suku bunga BI memang diprediksi bakal tetap di level 3,5%. Sedangkan harapan pasar saat ini lebih pada data ekonomi yang membaik.
Baca Juga: Wall Street turun di awal pekan, investor mencari sinyal pemulihan ekonomi
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan mengungkapkan, pelemahan tetap terjadi meskipun bursa asia menguat. Hal ini disebabkan oleh minimnya sentimen pada perdagangan hari ini. "Investor juga cenderung wait and see jelang penetapan suku bunga Bank of China dan Bank Indonesia," kata Dennies, Senin (19/4).
Dennies memprediksi IHSG bakal melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa (20/4) dengan support 5.994 dan resistance 6.124. Pergerakan sepanjang hari juga masih akan dipengaruhi oleh hasil penetapan suku bunga oleh Bank of China dan Bank Indonesia (BI) yang diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi akibat dari pandemi.
Dennies menyarankan investor untuk memperhatikan saham GJTL yang diprediksi melanjutkan penguatan, serta saham ERAA dan INKP yang diprediksi bakal melemah.
Herditya memprediksi IHSG masih akan bergerak melemah pada rentang support 5.980 dan resistance 6.100. Dia merekomendasikan investor untuk memperhatikan saham barang konsumer seperti INDF, ICBP, dan HMSP untuk perdagangan Selasa (20/4).
Baca Juga: Rupiah bisa menguat lagi setelah tekanan eksternal reda & BI menahan suku bunga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News