Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berakhir di zona hijau, melawan arah pelemahan bursa regional, Senin (29/2). Mengacu data RTI menunjukkan, indeks ditutup naik 0,80% atau 37,807 poin ke level 4.770,95 pukul 16.14 WIB.
Ada 152 saham gerak naik, 118 saham bergerak turun, 102 saham stagnan. Perdagangan awal pekan ini melibatkan 3,35 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,39 triliun.
Delapan dari 10 indeks sektoral menopang laju IHSG. Di antaranya; sektor perdagangan naik 1,78%, pertanian naik 1,51%, dan barang konsumsi naik 1,20%.
Sementara, dua indeks sektoral yang memerah yaitu; infrastuktur turun 0,52% dan konstruksi turun 0,28%.
Laju IHSG juga mendapatkan sokongan dari aksi beli asing. Tercatat, net buy asing di pasar reguler Rp 284,685 miliar dan net buy asing keseluruhan perdagangan sebesar Rp 263 miliar.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 8,68% ke Rp 18.475, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 5,14% ke Rp 8.175, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 4,95% ke Rp 14.850.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Jasa Marga (JSMR) turun 2,30% ke Rp 5.300, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 2,23% ke Rp 1.535, dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 2,11% ke Rp 1.850.
Hari ini, aham Asia jatuh menyusul saham China merosot dan penguatan yen membebani saham Jepang. Saham energi memimpin pelemahan.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,6 % menjadi 118,95 pada 04:18 di Tokyo. Investor mencari petunjuk tentang kekuatan ekonomi global setelah kepala keuangan dari negara-negara top dunia gagal untuk meredakan desakan untuk mendorong pertumbuhan global di tengah meningkatnya kekhawatiran atas potensi kebijakan moneter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News