Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rilis data domestik di awal pekan ini diprediksi mampu mempengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun jika tak sesuai ekspektasi, indeks saham akan cenderung bergerak sideways.
Pada Jumat (12/1) lalu, IHSG ditutup melemah 0,25% ke level 6.370,07. "Data penjualan sepeda motor tahunan yang turun 5% dan tekanan harga CPO membuat IHSG kembali terkoreksi untuk kedua kalinya pekan lalu," ujar Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi, dalam risetnya.
Di awal pekan ini, IHSG memiliki harapan untuk menguat. Analis Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido Hutabarat menilai, IHSG bisa terdorong rilis data ekspor impor dan neraca perdagangan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di awal pekan ini. "Jika data BPS sesuai atau lebih tinggi dari ekspektasi pasar, IHSG akan menguat," kata dia, Minggu (14/1).
Namun jika datanya tak sesuai harapan, IHSG akan cenderung bergerak sideways lantaran posisinya sudah overbought, sehingga membuka potensi profit taking. Kevin memprediksi IHSG di awal pekan ini bergerak di kisaran 6.302 hingga 6.410.
Secara teknikal, Lanjar melihat stochastic membentuk dead cross. Pola bearish membayangi IHSG jika tak sanggup bergerak di atas indikator MA5 dengan target koreksi jika terjadi aksi jual hingga MA20.
IHSG di awal pekan ini akan cenderung tertahan di kisaran 6.325–6.410. Saham yang menarik dicermati antara lain BBNI, BBRI, BSDE. CPIN, ICBP, JSMR, BJBR, dan SMBR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News