Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (31/1), ditutup naik 9,91 poin atau 0,17% ke level 5.840,94. Pada akhir pekan lalu indeks ditutup di level 5.831.03. Potensi penguatan indeks diprediksi masih terbuka, didukung kenaikan harga minyak yang bisa bergerak ke kisaran US$ 50 per barel.
Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu mengatakan, dari dalam negeri belum ada sentimen khusus yang mempengaruhi IHSG, Selasa (1/8). Pasar cenderung memperhatikan sentimen di luar negeri.
"Akhir pekan lalu Dow Jones menunjukan pertumbuhan. Selain itu, IHSG cenderung menguat karena sentimen pasar mengapreasi indeks lewat sektor pertambangan lantaran harga minyak yang naik," kata Lucky kepada KONTAN, Senin (31/7).
Menurut Lucky, sampai dengan Selasa, belum terlihat adanya sentimen negatif yang akan menekan IHSG.
Namun, Taye Shim, analis Mirae Asset Sekuritas justru melihat pasar akan berhati-hati menjelang rilis pertumbuhan domestik bruto (PDB) Indonesia kuartal II-2017. "Itu sebabnya, kami memproyeksikan besok akan terjadi pergerakan pasar yang terbatas," kata Taye.
Lucky memperkirakan, Selasa, IHSG akan bergerak antara 5.825-5.865. Sedangkan, Taye memperkirakan, indeks di kisaran 5.817 hingga 5.861.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News