kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ICDX targetkan kontrak future timah Januari 2018


Kamis, 05 Oktober 2017 / 19:04 WIB
ICDX targetkan kontrak future timah Januari 2018


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia alias Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) berencana membangun kontrak bursa berjangka atau futures contract untuk timah. IDXC meyakini kontrak ini dapat terbit pada Januari 2018.

"Saya mendorong untuk Januari karena itu akan membuat timah Indonesia menjadi lebih kuat," jelas Lamon Rutten Direktur Utama ICDX, Kamis (5/10).

Bila kontrak berjangka ini benar terealisasi, maka timah Indonesia dapat menjadi harga acuan dunia. Pasalnya Lamon menjelaskan Indonesia merupakan negara pengekspor timah terbesar di dunia. Sedangkan untuk produksi, Indonesia nomor dua di belakang China.

Dengan demikian, perusahaan tambang pun akan beramai-ramai giat membangun smelter yang menjadi salah satu syarat pendaftaran dalam bursa ICDX. "Bila ICDX memiliki kontrak future, maka proyek pembangunan smelter menjadi semakin menarik," jelas Lamon.

Mengingat pertumbuhan manufaktur dan kebutuhan global semakin mendaki, Lamon berharap kontrak bursa berjangka ini dapat segera rampung. Pasalnya harga di pasar future lebih terkini dan mengacu pada harga masa depan dibandingkan pasar spot.

Kebanyakan orangpun membeli dengan kontrak harga futures daripada harga spot. "Pasar futures bergerak cepat, bila saya pengusaha timah saya ingin melihat harga dengan cepat agar bisa menyesuaikan produksi dan pembelian," jelas Lamon.

Mengutip pemberitaan KONTAN sebelumnya, rencana ICDX dalam transaksi kontrak berjangka akan berbentuk futures dan forward. Transaksi forward adalah perjanjian dua belah pihak untuk membeli atau menjual suatu aset pada tanggal tertentu dan harga tertentu. Sementara kontrak futures adalah kontrak standar yang dapat diperjualbelikan di suatu bursa tertentu untuk membeli dan menjual sesuai dengan harga tertentu dan jangka waktu tertentu pula.

Sebagai informasi, total ekspor timah Indonesia pada periode Januari hingga September tahun ini senilai 55.576 metrik ton. Pengiriman terbesar dialokasikan kepada Singapura sebesar 17.111 metrik ton, dan disusul oleh Belanda sebanyak 7.925 metrik ton dan pengiriman ke Jepang sebanyak 6.801 metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×