kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Hubungan AS dan Rusia berpotensi memanas, rupiah kembali melemah


Kamis, 13 Juni 2019 / 17:00 WIB
Hubungan AS dan Rusia berpotensi memanas, rupiah kembali melemah


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China masih memanas, Presiden AS Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan yang tidak bersahabat terhadap Rusia. Semakin memanasnya kondisi geopolitik membuat dollar AS semakin diburu sebagai aset safe haven dan membuat rupiah melemah.

Mengutip Bloomberg di pasar spot, rupiah tercatat melemah 0,27% ke Rp 14.280 per dollar AS. Senada, pada kurs tengah Bank Indonesia rupiah tercatat melemah 0,25% ke Rp 14.270 per dollar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, posisi dollar AS sudah menguat terhadap mata uang utama sejak kemarin malam. "Penguatan dollar AS dipicu masih terkait dengan perang dagang AS dan China," kata Josua, Kamis (13/6).

Pernyataan Trump yang siap menghadapi Rusia dengan menambah 1.000 tentara ke Polandia juga semakin menambah ketidakpastian di pasar global dan membuat dollar AS menguat karena dianggap sebagai aset safe haven.

Dari dalam negeri Josua mengamati, rilis data cadangan devisa yang anjlok US$ 4 miliar di periode Mei, semakin menekan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. 

Josua memproyeksikan pada perdagangan Jumat (14/6), rupiah berpotensi masih melemah karena pelaku pasar cenderung bersikap wait and see dalam menanti data tenaga kerja AS.

"Rupiah besok masih melemah terbatas karena data inflasi periode Mei lebih tinggi dari perkiraan dan di satu sisi pelemahan rupiah masih bisa tertahan karena efek kenaikan peringkat utang Indonesia dari S&P," kata Josua. 

Pergerakan rupiah besok, Josua proyeksikan berada di rentang Rp 14.225 per dollar AS hingga Rp 14.325 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×