Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Perusahaan milik taipan Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk (HRUM) segera menuntaskan transaksi atas penyerapan saham baru yang diterbitkan oleh perusahaan asal Australia, Cockatoo Coal Limited.
Ray Antonio Gunara, Direktur Utama HRUM bilang, proses transaksi bakal diselesaikan pada pertengahan Desember mendatang. "Nilainya sekitar A$ 20 juta," kata Ray di Jakarta, Jumat (15/11).
Catatan saja, Cockatoo sebelumnya menerbitkan saham baru senilai A$ 153 juta, atau setara dengan Rp 1,67 triliun. Saham baru itu rencananya akan diserap tiga kelompok perusahaan senilai A$ 50 juta (Rp 543,31 miliar) diserap oleh SK Networks, Co., Ltd (SKN).
Cockatoo juga menerbitkan saham baru A$ 43 juta (Rp 470,68 miliar) kepada Noble Group Limited (Noble). Sementara saham baru senilai A$ 60 juta (Rp 656,77 miliar) akan diserap HRUM dan dua investor institusional dengan komitmen masing-masing minimum A$ 20 juta.
Artinya, HRUM mesti merogoh kocek minimal Rp 218,92 miliar untuk menyerap saham baru Cockatoo. Namun begitu, Ray mengaku, nilai investasi tersebut tidak diambil dari kas internal perusahaan.
HRUM bisa dibilang tidak memiliki kesulitan jika ingin mengeksekusi transaksi ini dengan menggunakan kas internal. Pasalnya, emiten batubara ini memiliki kas dan setara kas senilai US$ 172,71 juta per triwulan III 2013, atau setara Rp 2 triliun.
HRUM sebelumnya memiliki 4% saham Cockatoo. Jika transaksi tersebut selesai di eksekusi, maka HRUM menguasai 12% saham Cockatoo. "Cara seperti ini adalah cara yang yang paling efisien untuk meningkatkan kapasitas produksi batubara," pungkas Ray.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News