Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Laba dari bisnis rokok sepertinya masih mengepul tebal. Lihat saja, pendapatan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) yang meningkat 16,43% tahun lalu. Perusahaan sigaret ini mencatat pendapatan Rp 34,68 triliun di 2008.
Sebagai perbandingan, tahun 2007 lalu HM Sampoerna mencatatkan pendapatan sebesar Rp 29,787 triliun. "Pendapatan naik karena penjualan HMSP naik 9,7% di 2008," kata Direktur Komunikasi HMSP Niken Rachmat, akhir pekan lalu. Tahun lalu, perusahaan rokok milik Philip Morris ini, menguasai 29,6% pangsa rokok di Indonesia.
Seiring pertumbuhan penjualan, laba bersih HMSP pun meningkat 7,477% menjadi Rp 3,895 triliun. Tahun 2007 HMSP mengantongi laba bersih sebesar Rp 3,624 triliun. Adapun laba bersih per saham tercatat sebesar Rp 889.
Niken bilang, manajemen HMSP sudah memastikan akan membagikan dividen tahun ini. Cuma, ia belum bisa memastikan apakah HMSP akan memakai semua laba bersih per saham Rp 889 sebagai dividen atau hanya separuhnya. "Nanti akan kami putuskan pada rapat umum pemegang saham (RUPS) pada bulan Mei 2009 mendatang," kata Niken
Niken menambahkan, tahun ini HMSP memiliki kewajiban pembayaran utang obligasi yang jatuh tempo sebesar Rp 1 triliun. Obligasi HMSP tersebut persisnya akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2009 mendatang.
Hingga saat ini, HMSP masih akan mengupayakan untuk membayar utang obligasi tersebut dengan memakai dana dari kas internal. "Kalau kurang, kami akan mencari pinjaman dari pihak ketiga," ujar Niken.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News