kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Oktober, realisasi kontrak baru Adhi Karya (ADHI) baru 28% dari target


Kamis, 21 November 2019 / 15:59 WIB
Hingga Oktober, realisasi kontrak baru Adhi Karya (ADHI) baru 28% dari target
ILUSTRASI. Pengecoran Terakhir Jembatan Lengkung LRT Jabodebek: Dari kiri: Pekerja melintas di Jembatan Lengkung Bentang Panjang Kuningan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, Senin (11/11). Hingga November 2019, progres pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi PT Adhi Karya Tbk merealisasikan nilai kontrak baru hingga Oktober 2019 mencapai Rp 8,4 triliun (di luar pajak). Capaian tersebut setara 28% dari target tahun ini yang ditetapkan Rp 30 triliun.

Selain masih mini, capaian tersebut juga turun 31,7% dari perolehan kontrak baru di Oktober 2018 yang tercatat mencapai Rp 12,3 triliun.

Baca Juga: Punya utang jangka pendek Rp 5,03 triliun setahun ke depan, Adhi Karya: Masih aman

Melalui keterangan tertulis, Kamis (21/11) manajemen emiten berkode saham ADHI tersebut menjelaskan realisasi perolehan kontrak baru di Oktober 2019 didominasi oleh pembangunan mix-used Rajawali Palembang senilai Rp 335 miliar dan Flyover di daerah Cakung, Jakarta senilai Rp 237,4 miliar.

Adapun kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Oktober 2019 meliputi konstruksi dan energi sebesar 80,9%, properti sebesar 18,5% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Baca Juga: Susun strategi 2020, Adhi Karya (ADHI) masih andalkan proyek pemerintah dan swasta

Sedangkan tipe pekerjaan, terdiri dari gedung sebesar 73,1%, jalan dan jembatan sebesar 6,6%, serta proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api dan proyek-proyek EPC sebesar 20,3%.

Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 19,1%, BUMN sebesar 69% sementara swasta/lainnya sebesar 11,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×