Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per Oktober 2020, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 168 juta.
Melansir laporan bulanan di laman resminya, Selasa (22/12), PGAS menggunakan US$ 77 juta dari capex untuk bisnis upstream (hulu). Secara rinci, capex ini digunakan untuk pengembangan blok minyak & gas yang ada (eksisting), termasuk lapangan Pangkah Barat dan Sidayu.
Sebanyak US$ 88 juta digunakan untuk bisnis downstream (hilir), diantaranya untuk pembangunan pipa minyak Rokan, pembangunan pipa transmisi gas Gresik-Semarang, pengembangan pipa distribusi, dan pembangunan pipa distribusi Kuala Tanjung.
Sebanyak US$ 3 juta digunakan untuk segmen pendukung, yakni untuk mengembangkan fiber optic.
Untuk diketahui, perusahaan pelat merah ini menganggarkan dana capex senilai US$ 350 juta – US$ 500 juta tahun ini. Rinciannya, sebanyak 30% untuk segmen bisnis upstream dan 70% untuk segmen downstream, midstream, dan segmen pendukung.
Baca Juga: Tingkatkan efisiensi operasional, PGN (PGAS) terapkan smart utility
Menjelang akhir tahun 2020, PGAS masih aktif untuk melaksanakan penyaluran gas pertama kali (gas in). Terakhir, PGAS melaksanakan gas in di PT Oji Sinarmas Packaging yang merupakan joint venture (JV) dari Oji Holdings Corporation (Jepang) dan PT Purinusa Ekapersada (Sinarmas Group) di Kawasan Industri Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (18/12).
PT Oji Sinarmas merupakan perusahaan yang aktif memproduksi karton box (flexible packaging from paper), akan menyerap gas dengan estimasi 350 - 1.750 million british thermal units (MMBTU) per bulan.
Direktur Komersial PGAS, Faris Aziz, mengatakan, di Area Bekasi sendiri, PGAS telah memiliki lebih dari 240 pelanggan industri dan komersial . PT Oji Sinarmas menjadi industri ke 11 yang dilakukan gas in pada tahun 2020 dengan total volume sekitar 25.230 MMBTU per bulan.
“Kami berharap, penambahan pelanggan industri di wilayah ini dapat semakin meningkat lagi. Di samping kami terus berupaya untuk menjaga kehandalan pasokan dan infrastruktur, dan layanan gas bumi,” ujar Fariz, Senin (21/12)
Sebagai informasi, selain di Kawasan Industri Bekasi, emiten penghuni Indeks Kompas100 ini juga telah melaksanakan gas in di Kawasan Industri Dumai, Provinsi Riau. Tepatnya di PT Wilmar Energi Indonesia yang akan memakai gas dengan volume sekitar 62.100 MMBTU per bulan.
PT Wilmar Nabati Indonesia merupakan salah satu bagian dari Wilmar Group yang bergerak di sektor pengolahan kelapa sawit dan memproduksi produk turunan crude palm oil (CPO) seperti oleokimia, biodiesel, metanol, dan berbagai produk turunan lainnya.
Dengan disalurkannya gas bumi di pelanggan industri baru, tentunya semakin menambah jangkauan gas bumi PGAS di sektor industri. Kini, PGAS telah melayani lebih dari 2.550 sektor industri dan komersial.
Selanjutnya: Ini rekomendasi analis untuk saham-saham penghuni indeks ESG Leaders
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News