kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Kuartal I-2022, Unrealized Loss Investasi Telkom (TLKM) di GOTO Rp 881 Miliar


Senin, 16 Mei 2022 / 17:01 WIB
Hingga Kuartal I-2022, Unrealized Loss Investasi Telkom (TLKM) di GOTO Rp 881 Miliar
ILUSTRASI. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom)


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mencatatkan unrealized loss atau kerugian yang belum terealisasi sebesar Rp 811 miliar dari investasinya di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Menilik laporan keuangan perseroan hingga Kuartal I-2022, anak usaha TLKM, Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GoTo dengan menggunakan nilai penawaran saham GoTo pada saat IPO sebesar Rp 338 per saham.

"Jumlah kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GoTo pada tanggal 31 Maret 2022 adalah sebesar Rp 881 miliar disajikan sebagai kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian," ungkap manajemen dalam laporan keuangan.

Hal ini disebabkan oleh pergerakan harga saham GOTO yang terus tergerus sejak melantai di Bursa Efek Indonesia. Sebagai gambaran saham GOTO menutup perdagangan, Jumat (13/5), dengan terjun 6,73% menuju Rp 194 per saham.

Baca Juga: Kinerja Telkom (TLKM) Diramal Cerah hingga Akhir Tahun 2022

Dalam laporan keuangan dijelaskan bahwa pada 16 November 2020, Telkomsel melakukan perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Banga (AKAB) untuk berinvestasi dalam bentuk Obligasi Konversi tanpa bunga sebesar US$ 150 juta atau setara dengan Rp 2,11 triliun yang akan jatuh tempo pada 16 November 2023.

Namun, investasi Telkomsel ini tidak bertujuan untuk mengumpulkan arus kas kontraktual dan bukan semata-mata pembayaran pokok dan bunga atas pokok yang terhutang, sehingga Obligasi Konversi diklasifikasikan sebagai FVTPL.

“Opsi beli saham preferen memberikan hak kepada Telkomsel untuk membeli tambahan saham preferen dari AKAB sebesar US$ 300 juta dan dapat dieksekusi dalam waktu 12 bulan setelah tanggal efektif pada harga US$ 5.049 per saham,” tulis manajemen.

Lalu, pada 17 Mei 2021, AKAB dan PT Tokopedia merger menjadi GoTo. Hal ini membuat Telkomsel mengeksekusi Obligasi Konversi sesuai dengan perjanjian, yang mana Obligasi Konversi akan dikonversi menjadi saham.

Sesuai dengan perjanjian, GoTo akan membayar total jumlah konversi kepada Telkomsel. Setelah menerima jumlah konversi tersebut, Telkomsel harus segera membayar jumlah konversi kepada GoTo sesuai dengan Perjanjian Pemesanan Saham.

 

Kemudian, pada 18 Mei 2021, Telkomsel menandatangani Perjanjian Pembelian Saham untuk memesan 29.708 lembar saham konversi atau sebesar US$ 150 juta yang setara dengan Rp2,11 miliar. Selain itu, Telkomsel juga memesan 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai US$ 300 juta yang setara dengan Rp 4,29 miliar.

Berdasarkan perubahan akta pada tanggal 19 Oktober 2021, GoTo melakukan stock split dan mengubah jumlah kepemilikan saham Telkomsel dari 89.125 lembar saham menjadi 23,72 miliar lembar saham atau tepatnya 23.722.133.875 lembar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×