kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Hingga Agustus, dana kelolaan reksadana Schroder mencapai Rp 42,1 triliun


Rabu, 07 September 2011 / 15:57 WIB
Hingga Agustus, dana kelolaan reksadana Schroder mencapai Rp 42,1 triliun
ILUSTRASI. Genshin Impact maintenance hari ini, kompensasi 300 primogem siap dibagikan


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kondisi pasar saham yang sedang turun ternyata menjadi daya tarik bagi para investor untuk masuk ke produk reksadana. Salah satu yang mereguk peruntungan adalah PT Schroder Investment Management. Hingga Agustus lalu, Schroder mencatatkan total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 42,1 triliun.

"Yang terbesar masih reksadana saham sebesar Rp 24 triliun," kata Direktur PT Schroder Invesment Management Michael Tjoajadi di Jakarta, Rabu (7/9). Sementara, total keseluruhan dana kelolaan yang dimiliki Schroder mencapai Rp 58,7 triliun selama delapan bulan pertama tahun ini.

Dengan pencapaian tersebut, artinya dana kelolaan Schroder sudah melewati pencapaian dana kelolaan tahun lalu. Michael bilang, tahun lalu, Schroder mencatat dana kelolaan sebesar Rp 53 triliun. Sayang dia enggan membeberkan berapa target total dana kelolaan perusahaannya hingga akhir tahun ini.

Namun, Michael menyebut, setidaknya Schroder mengincar penambahan dana kelolaan sebesar Rp 10 triliun setiap tahunnya.

Lanjut Michael, meski bursa saham domestik fluktuaktif pada Agustus 2011 dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sekitar 7%, banyak nasabah yang masuk ke reksadana saham secara reguler. "Namun, meski jumlah nasabah masuk ke reksadana saham, dan return reksadana saham pun masih positif, tetapi tidak sespektakuler tahun 2009," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×