kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.065   -15,76   -0,22%
  • KOMPAS100 1.047   -0,56   -0,05%
  • LQ45 821   -0,42   -0,05%
  • ISSI 210   -0,21   -0,10%
  • IDX30 422   -0,40   -0,10%
  • IDXHIDIV20 504   -0,41   -0,08%
  • IDX80 120   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 123   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   -0,22   -0,16%

HGII Targetkan Ekspansi Kapasitas Pembangkit EBT 100 MW di Tahun 2031


Kamis, 09 Januari 2025 / 12:16 WIB
HGII Targetkan Ekspansi Kapasitas Pembangkit EBT 100 MW di Tahun 2031
ILUSTRASI. Hero Global Investment (HGII) menargetkan untuk memiliki dan mengelola pembangkit listrik EBT dengan total kapasitas 100 MW pada 2031.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hero Global Investment Tbk (HGII) menargetkan untuk memiliki dan mengelola pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) dengan total kapasitas 100 MW pada 2031.

Asal tahu saja, HGII resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini (9/1). HGII menjadi perusahaan kelima yang tercatat di BEI pada tahun 2025.

Presiden Direktur HGII, Robin Sunyoto mengatakan, pencatatan secara resmi HGII di BEI menjadi tonggak sejarah penting (milestone) bagi perseroan untuk meningkatkan bauran energi bersih. 

Komitmen HGII dalam melakukan ekspansi bisnis energi ramah lingkungan juga sejalan dengan pemerintah untuk akselerasi energi baru terbarukan.

“Langkah ini sejalan dengan komitmen dan target pemerintah menuju karbon netral (net zero emission) pada 2060,” ujarnya dalam konferensi pers IPO HGII, Kamis (9/1).

Dana IPO HGII sebesar Rp 260 miliar akan digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 25 megawatt (MW) dan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) kapasitas 10 MW yang keduanya berlokasi di Sumatra Utara.

Baca Juga: Emiten Saham EBT Menggeber Ekspansi

Robin menjelaskan, PLTA 25 MW diestimasi mulai konstruksi tahun 2025, sedangkan PLTM 10 MW diestimasi mulai konstruksi tahun 2026. Kedua pembangkit hidro tersebut ditargetkan dapat

beroperasi secara komersial pada 2028. 

Secara keseluruhan HGII akan membangun pembangkit hidro dengan total kapasitas 58 MW dan pembangkit EBT jenis lainnya dalam enam tahun ke depan. EBT jenis lainnya yaitu biomassa berkapasitas 8 MW, biogas 6 MW, dan surya 10 MW.

“Tujuannya untuk memperkuat posisi perusahaan dalam pengembangan energi bersih di Indonesia,” paparnya.

Setelah IPO, Shikoku Electric Power Company Incorporated (Yonden), melalui anak usahanya, SEP International Netherlands B.V. (SEPI), akan mengakuisisi 25% saham HGII. Hal tersebut tertuang dalam perjanjian jual beli saham bersyarat (Conditional Sale and Puchase Agreement/CSPA) yang telah ditandatangani akhir tahun 2024 lalu antara para pemegang saham HGII dan Yonden.

“Dengan bergabungnya Yonden, maka komposisi saham HGII menjadi 55% dimiliki para pendiri perseroan sebagai pengendali, Yonden 25%, dan publik 20%” katanya.

Menurut Robin, Yonden merupakan perusahaan yang tercatat di Tokyo Stock Exchange dengan kode saham TYO:9507. Perusahaan itu berdiri sejak tahun 1951 dengan bisnis inti penyedia listrik yang membangkitkan dan menjual listrik di wilayah Shikoku, Jepang, dengan portofolio pembangkit listrik sebesar 5.332 MW bersumber dari hidro, termal, nuklir, dan surya.

Berdasarkan Laporan Keuangan Yonden per 31 Maret 2024, Yonden memiliki total aset sebesar JPY 1,629,054 juta atau sekitar Rp 167 triliun dan operating revenue sebesar JPY 787,403 juta atau sekitar Rp 81 triliun. Yonden sudah berinvestasi di perusahaan energi mancanegara seperti Oman, Qatar, Chile, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Myanmar serta Vietnam. 

“Yonden merupakan kemitraan strategis bagi HGII untuk mempercepat pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia,” tuturnya.

Robin memaparkan, dukungan teknis dan pengalaman Yonden dalam konstruksi, operasi dan pemeliharaan (operation and maintenance) pembangkit listrik akan memperkuat kemampuan HGII dalam memastikan kinerja pembangkit listrik yang stabil dan efisien.

HGII pun optimistis dapat mencapai target 100 MW pembangkit EBT pada 2031 dengan profitabilitas berkelanjutan. 

“Hal itu didukung oleh pertumbuhan konsumsi listrik Indonesia 5,4% per tahun, target bauran energi bersih 31% di tahun

2050, potensi energi baru terbarukan di Indonesia yang melimpah dan beragam, serta kontrak jangka panjang dengan pelanggan, kemitraan strategis dengan Yonden,” tegas Robin.

Baca Juga: Segera IPO, Raja Roti Cemerlang (BRRC) Tawarkan 291,5 Juta Saham

Dalam initial public offering (IPO) hari ini, Hero Global Investment melepas 1,3 miliar lembar saham biasa, atau 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO total 6,5 miliar saham. 

Penjamin pelaksana emisi efek IPO HGII adalah PT OCBC Sekuritas Indonesia dengan porsi penjaminan 86,82% dan PT UOB Kay Hian Sekuritas 13,18%.

Hero Global Investment merupakan perusahaan induk yang telah berdiri sejak 2010. HGII telah memiliki dan mengoperasikan PLTM Parmonangan-1 kapasitas 9 MW dan PLTM Parmonangan-2 kapasitas 10 MW. 

Kedua PLTM ini berlokasi di Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara. HGII juga turut berinvestasi dengan saham minoritas pada Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu kapasitas 3 MW yang berlokasi di Provinsi Riau.

Melansir prospektus, HGII berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih per 30 Juni 2024 sebesar Rp 26,3 miliar, naik 22,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 21,5 miliar. 

Ekuitas HGII per 30 Juni 2024 sebesar Rp 469,57 miliar tumbuh 3,6% (year-on-year/yoy). Sementara aset HGII sebesar Rp 727,9 miliar. HGII juga membukukan rerata pertumbuhan produksi listrik (CAGR) selama periode 2021-2023 sebesar 25,9% per tahun.

Baca Juga: Memblejeti Pemilik, Track Record Kinerja, dan Valuasi Harga Saham IPO HGII

Selanjutnya: IHSG Naik 0,04% ke 7.083 di Sesi I Kamis (9/1), ISAT, ACES, JSMR Top Gainers LQ45

Menarik Dibaca: Anora dan 7 Film Komedi Rating Dewasa Ini Bukan untuk Anak-Anak ya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×