Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Hexindo Adiperkasa (HEXA) di tahun fiskal 2020 diprediksi kurang menggembirakan. Bahkan perusahaan melihat potensi penurunan yang cukup dalam karena adanya pandemi Covid-19.
Corporate Secretary HEXA Listiana Kurniawati mengungkapkan, pendapatan dan laba bersih perusahaan di periode tersebut turun sekitar 30% dibanding realisasi pada tahun fiskal 2019. Penurunan terjadi akibat pandemi Covid-19.
Adapun, penurunan kinerja ini juga didorong realisasi penjualan alat berat yang terjerembab."Realisasi penjualan untuk ekskavator bertonase lebih dari 6 ton terjadi penurunan sekitar 24% dibanding aktual tahun lalu," jelas dia kepada Kontan.co.id, Rabu (2/6).
Listiana melanjutkan, untuk jenis alat berat tersebut paling banyak disokong sektor forestry sebesar 34% dan sektor agro sebesar 32%.
Mengutip laporan keuangan HEXA, perusahaan mencatatkan penurunan penghasilan neto sebesar 46,29% (yoy) menjadi US$ 172,09 juta pada kuartal III tahun fiskal 2020. Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, HEXA mampu meraup penghasilan neto sebanyak US$ 320,43 juta.
Segmen penjualan alat berat dan jasa komisi mendominasi penghasilan neto HEXA di periode Oktober-Desember 2020 yakni sebesar US$ 78,47 juta. Kemudian disusul oleh penghasilan neto dari segmen penjualan suku cadang sebesar US$ 49,14 juta dan jasa pemeliharaan dan perbaikan sebesar US$ 44,47 juta.
Baca Juga: Tahun fiskal 2020, HEXA targetkan pendapatan sebesar US$ 256,6 juta