Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten holding di sektor energi baru terbarukan (EBT), PT Hero Global Investment Tbk (HGII) berupaya meningkatkan kinerjanya secara jangka panjang.
Emiten ini memasang target kapasitas kontrak pembangkit listrik EBT sebesar 100 megawatt (MW) pada 2031.
Berdasarkan proyeksi tersebut, sebanyak 58 MW pembangkit listrik yang akan dibangun HGII yaitu berasal dari energi hidro, kemudian 10 MW berupa energi surya, 8 MW energi biomassa, dan 6 MW energi biogas.
Baca Juga: Hero Global Investment (HGII) Diversifikasi Investasi, Incar Proyek Energi Hijau
Saat ini, HGII telah mengoperasikan tiga pembangkit EBT, antara lain Pembangkit Listrik Mini Hidro (PLTM) Parmonangan 1 berkapasitas 2x4,5 megawatt (MW), PLTM Parmonangan 2 (2x5 MW), dan Pembangkit Listrik Biogas (PLTBg) Ujung Batu (3x1 MW).
Selain itu, HGII juga tengah menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Hidro (PLTH) Siantar Sitanduk Energi berkapasitas 25 MW dan PLTM Multiprima Hidro Energi dengan kapasitas 10 MW.
"Proyek ini mendapat pendanaan ketika kami menggelar IPO (Initial Public Offering) tahun 2025," ujar Direktur Utama Hero Global Investment Robin Sunyoto dalam paparan publik, Rabu (11/6).
Ambisi HGII untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik EBT selaras dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang ditetapkan pemerintah.
Baca Juga: Laba Bersih Hero Global Investment (HGII) Melesat Berkat Efisiensi Biaya
Untuk memastikan target jangka panjang ini tercapai, HGII berupaya menjaga hubungan baik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pelanggan utama emiten tersebut. HGII juga telah mendiversifikasikan jenis energi hijau yang hendak dikembangkannya.
Manajemen HGII juga berharap pemerintah bisa segera memperkuat jaringan transmisi kelistrikan di seluruh wilayah Indonesia.
"Sebab, suplai EBT paling banyak ada di remote area, sedangkan mayoritas permintaan datang dari kota-kota besar," imbuh Robin.
Upaya ekspansi ini juga diharapkan dapat mengangkat kinerja HGII dalam waktu dekat. Untuk tahun 2025, Robin memproyeksikan pendapatan HGII dapat mencapai Rp 100 miliar, sedangkan laba bersih perusahaan mampu menyentuh Rp 80 miliar.
Sementara itu, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila menilai, adanya insentif dari pemerintah untuk proyek EBT akan menjadi katalis positif bagi kelangsungan usaha HGII. Di sisi lain, proyek-proyek EBT umumnya membutuhkan dana investasi yang besar.
Baca Juga: Hero Global Investment (HGII) Siapkan Capex Rp 300 Miliar di Tahun Ini
"Ada kekhawatiran muncul utang proyek yang bisa meningkatkan risiko pendanaan," kata dia, Rabu (11/6).
Indy pun menyarankan investor untuk hold saham HGII sembari memantau realisasi proyek EBT emiten tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News