Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah reli dalam lima hari terakhir, tembaga harus menutup perdagangan pekan lalu dengan pelemahan. Koreksi harga terjadi karena pelaku pasar tengah mengantisipasi hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Amerika Serikat (AS) pada 16–17 September 2015.
Mengutip Bloomberg, Jumat (11/9), harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di bursa London Metal Exchange merosot 0,52% ke US$ 5.370 per metrik ton. Namun sepekan kemarin, harga tumbuh 4,88%. Ini adalah kenaikan mingguan tertinggi sejak Juni 2015.
Ibrahim, Direktur PT Ekuilibrium Komoditi Berjangka, mengatakan, pelaku pasar bersikap hati-hati jelang pertemuan FOMC. Ini menyebabkan harga tembaga terkikis. Ia menilai, peluang The Fed menaikkan suku bunga kecil. Ini sejalan dengan prediksi ekonom yang ditunjukkan oleh hasil survei Bloomberg.
Hanya 38 dari 78 ekonom yang memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan September 2015. Maklum, tersiar kabar, International Monetary Fund (IMF) dan World Bank menyurati The Fed agar tidak menaikkan bunga dalam waktu dekat dengan mempertimbangkan ekonomi global yang goyah. "The Fed tidak bisa begitu saja mengacuhkan intervensi IMF dan World Bank," kata Ibrahim.
Tapi ada sentimen positif yang menjaga pergerakan harga tembaga, yakni rencana Kementerian Keuangan China menggelontorkan stimulus senilai 70 miliar yuan di bidang infrastruktur mulai kuartal IV-2015. Ini menumbuhkan harapan perbaikan permintaan tembaga dari China. Lalu produksi salah satu produsen tembaga terbesar dunia, Glencore Plc, menyusut.
Selain itu, Jinchuan Group Co. juga memangkas produksi nikel dan tembaga mulai 8 September 2015. Sementara stok tembaga China Agustus 2015 merosot tajam ke level terendahnya dalam 21 bulan. Secara teknikal, pergerakan tembaga akan sideways cenderung menguat. Moving average (MA) dan bollinger band bergulir 30% di atas bollinger bawah mengindikasikan peluang turun. RSI masih wait and see.
MACD dan stochastic di level 60% positif, masih mendukung kenaikan harga. Hari ini, Ibrahim memprediksi harga tembaga bergerak di kisaran US$ 5.350- US$ 5.490 per metrik ton. Sedangkan sepekan ke depan, harga tembaga akan bergerak antara US$ 5.220-US$ 5.500 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News