Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) mendapatkan dana segar sebesar Rp 20,25 miliar dari initial public offering (IPO). Presiden Direktur FOOD Agustus Sani Nugroho mengatakan, dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja untuk meningkatkan setoran modal ke anak perusahaan yakni PT Kemang Food Industries (Kemfood).
"Nantinya digunakan untuk pembelian bahan baku dan bahan pembantu untuk kegiatan operasional perusahaan," kata Agustus, Selasa (8/1).
Kemfood memiliki aneka produk dengan merek dari premiun hingga biasa seperti Villadrop, Villa, Kemfood, Yangini, Chief's, Chami dengan berbagai produk olahan sosis, kebab, baso dan delicateseen beef.
Kontribusi penjualan lebih banyak disumbang produk daging olahan sosis dengan porsi sebesar 40%, kebab 17% dan sisanya oleh produk lain seperti daging olahan baso, delicatseen, burger dan minced.
Hingga saat ini, distribusi point FOOD terletak di 10 lokasi meliputi Medan, Pekanbaru, Palambang, Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Bali dan Makassar. "Bahan baku sapi Australia yang dibeli dari importir, dengan rata-rata bahan baku sapi minimal sekitar 20 ton per bulan," kata Agustus.
Berdasarkan prospektus, untuk strategi bisnis ke depannya, FOOD akan meningkatkan peluang pasar ritel dengan memperkuat promosi dan juga pilihan produk dengan bahan baku olahan ayam dan ikan. Untuk olahan daging ayam telah dilakukan diversifikasi dengan penggunaan bahan baku daging ayam mencapai 2 ton per hari.
FOOD sejatinya masih akan memperdalam dan memperluas penjualan di pasar domestik, namun perusahaan ini tetap membuka peluang untuk melakukan ekspor. "Hanya saja itu belum menjadi fokus saat ini, kalau ekspor sekitar negara Asean," kata dia.
Sejauh ini pendapatan utama FOOD masih ditopang oleh anak perusahaan PT Kemang FOOD Industries (Kemfood) secara keseluruhan. Sedangkan untuk perusahaaan minuman PT Sapbevareges Indonesia dengan merek SAP masih belum aktif berproduksi. Manajemen mengatakan bahwa SAP akan beroperasi tidak untuk waktu dekat, mengingat pendanaan investasi yang dibutuhkan cukup besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News