Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) menargetkan untuk meningkatkan produksi dan penjualan batubara tahun ini. HRUM menargetkan angka penjualan dan produksi batubara sekitar 5,5 juta ton pada tahun 2023.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2022 HRUM menjual 5,0 juta ton batubara. Jumlah ini naik 45,4% dari penjualan batubara di tahun sebelumnya yang hanya sebesar 3,5 juta ton.
Sepanjang 2022, Sebagian besar batubara HRUM dijual ke China (56%), diikuti Jepang (15%), India (9%), Taiwan (5%), Thailand (2%), Belanda (2% ), dan Kamboja (1%). Sementara penjualan ke pasar domestik sebesar 10% dari total penjualan.
HRUM juga mencatatkan kenaikan dari sisi produksi. Sepanjang 2022, HRUM memproduksi 5,4 juta ton batubara, naik 51,5% dari produksi di 2021 yang hanya 3,6 juta ton.
Baca Juga: Penjualan Buyung Poetra Sembada (HOKI) Melonjak 86% pada Kuartal I-2023
Memasuki awal tahun 2023, manajemen HRUM melihat harga batubara global mulai mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2022. Melandainya harga batubara dikarenakan krisis energi yang sudah mereda dan faktor cuaca yang lebih baik dari yang diharapkan.
“Namun demikian, permintaan komoditas batubara di pasar global tersebut masih menunjukkan trend positif di tahun ini,” kata Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara kepada Kontan.co.id.
Kata Ray, melandainya tren harga batubara global diperkirakan akan berdampak pada pencapaian harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) HRUM di kuartal kedua 2023. Sehingga, ASP pada semester kedua tahun ini akan mengikuti tren harga batubara yang berlaku pada periode tersebut.
Pada tahun lalu, HRUM berhasil meningkatkan harga jual rata-rata alias ASP sebesar 90,2% dari tahun sebelumnya, dimana ASP batubara Harum Energy sepanjang 2022 mencapai US$ 176,6 dari sebelumnya hanya US$ 92,8 per ton pada 2021.
Kombinasi dari volume penjualan yang lebih tinggi dan kenaikan ASP mendorong kenaikan kinerja HRUM. Pendapatan HRUM naik lebih dari dua kali lipat atau 169,0% dari sebelumnya US$ 336.2 juta menjadi US$ 904,4 juta di akhir 2022.
Baca Juga: Kuartal I-2023, Laba IMC Pelita Logistik (PSSI) Melonjak 94%
Secara akumulasi, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2022 naik 306,9% menjadi US$ 301,8 juta dari sebelumnya US$ 74,2 juta.
Marjin laba bersih selama periode tersebut juga meningkat secara signifikan menjadi 33,4% pada tahun 2022, dibandingkan dengan 22,1% pada tahun 2021.
Sebagian besar disebabkan oleh peningkatan pendapatan dan kontribusi dari divisi nikel, yang menyumbang sekitar 13,0% dari laba bersih HRUM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News