Reporter: Teddy Gumilar | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hari ini, rupiah berpotensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi hingga menguat. Ini berlangsung di tengah ancaman atas ekspor Indonesia yang makin tertekan di tengah posisi penguatan rupiah.
Apalagi, inflasi bulanan juga diperkirakan bakal lebih rendah dari data inflasi YoY yang berpeluang memuluskan laju gerak rupiah di tengah kondisi AS yang masih jauh dari harapan market. "Meski demikian, penjagaan BI berpotensi membatasi kecepatan pergerakan mata uang rupiah," kata Head of Research Treasury Divison Bank BNI Nurul Eti Nurbaeti dalam riset hariannya.
Berdasarkan data Bloomberg, hingga berita ini diturunkan mata uang Garuda berada di posisi 8.551. Posisi ini lebih kuat ketimbang penutupan Jumat pekan lalu, ketika rupiah dikunci pada level 8.564, setelah dibuka di level 8.580. Derasnya capital inflow menyusul rekor baru IHSG serta banjirnya dollar di pasar menambah tenaga rupiah di tengah penantian data-data ekonomi awal bulan yang setia menopang rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News