Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil surat utang negara (SUN) diperkirakan bergerak stabil pada perdagangan hari ini (10/7). Pergerakan yield SUN dipengaruhi sentimen yang bervariasi seperti penguatan rupiah dan kenaikan imbal hasil US Treasury.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyebut, imbal hasil US Treasury jangka menengah atau 10 tahun dan jangka panjang atau 30 tahun pada Senin malam masing-masing naik sebesar 2 bps ke level 2,85% dan 2,96%. "Kenaikan tersebut disebabkan keberanian investor untuk mulai menanamkan dananya di aset keuangan yang lebih berisiko seperti yuan dan euro pasca buruknya data pengangguran dan kenaikan upah di AS Jumat lalu," imbuh Mikail dalam riset hari ini.
Pergerakan harga minyak dan gas dunia juga mempengaruhi kenaikan imbal hasil US Treasury. Kemarin, harga minyak West Texas Intermediate dan masing-masing bergerak naik sebesar 0,18% ke level US$ 74.0 per barel, dan 0,04% ke level US$ 2.83 per mmbttu. Kenaikan tersebut merupakan dampak dari naiknya permintaan minyak dunia serta melemahnya ekspor Venezuela, Libia dan Iran. Di sisi lain, AS berencana memperlemah ekspor Iran hingga nol pada November tahun ini.
Mikail memperkirakan, kenaikan imbal hasil US Treasury dan potensi penguatan rupiah akan mengangkat posisi imbal hasil SUN pada hari ini. Ia memprediksi, imbal hasil SUN akan bergerak di kisaran 7,35%--7,45%. Adapun seri obligasi negara yang ia rekomendasikan hari ini antara lain FR0064, FR0075, FR0071, FR0067, dan FR0065.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
