kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Harga timah tergerus aksi profit taking


Senin, 18 Juli 2016 / 16:41 WIB
Harga timah tergerus aksi profit taking


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Harga timah terseret akibat aksi ambil untung alias profit taking investor. Mengutip situs investing.com, Senin (18/7) pukul 14.47 WIB, harga timah kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,44% dibandingkan hari sebelumnya ke level US$ 17.902,5 per metrik ton.

Analis PT Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto menilai, koreksi harga timah imbas dari aksi investor yang merealisasikan keuntungan setelah harga timah naik signifikan pada pekan lalu. Akhir pekan lalu, harga timah ditutup pada posisi US$ 18.140 per metrik ton. Ini harga tertinggi tahun ini.

Menurut Andri, investor mengalihkan dananya sementara pada komoditas logam yang memang berkaitan langsung dengan bahan baku industri dalam jumlah besar. "Positifnya data ekonomi China berpengaruh besar pada komoditas jenis logam seperti tembaga, nikel dan aluminum," paparnya.

Akhir pekan lalu, China merilis beberapa data ekonomi yang menggairahkan pasar. Pertama, data Produk Domestik Bruto (PDB) China per kuartal II 2016 tumbuh 6,7% (YoY), lebih baik ketimbang konsensus yang dipatok 6,6% (YoY). Selain itu, data produksi industri China per Juni 2016 yang mencapai 6,2% (YoY), lebih tinggi dibandingkan estimasi 5,9% (YoY) serta posisi bulan sebelumnya 6% (YoY).

Lalu, data penjualan ritel China per Juni 2016 mencapai 10,6% (YoY), lebih baik ketimbang konsensus dan pencapaian bulan sebelumnya di level 10% (YoY). Angin segar yang membalut Negeri Tirai Bambu umumnya mengangkat harga komoditas. Sebab, China merupakan pengguna sekaligus produsen komoditas terbesar di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×