kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga timah masih paling suram


Kamis, 13 Agustus 2015 / 15:36 WIB
Harga timah masih paling suram


Reporter: Namira Daufina | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Di antara komoditas logam industri lainnya, penurunan harga timah mungkin yang terdalam. Sejak akhir tahun 2014 lalu harga timah sudah tergerus 22,03%. Meski begitu, saat yuan terdevaluasi harga timah cenderung minim pergerakan.

Mengutip Bloomberg, Kamis (13/8) pukul 12.54 WIB, harga timah kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange tidak diperdagangkan sehingga stagnan di level US$ 15.125 per metrik ton seperti penutupan hari sebelumnya. Begitu pun dalam sepekan terakhir, harga sudah merosot 2,41%.

Ibrahim, Analis dan Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka mengatakan, salah satu yang menjadi penahan timah adalah terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 33/M-Dag/Per/5/2015 tentang Ketentuan Ekspor Timah yang berlaku Sabtu (1/8) lalu.

Sebagai salah satu produsen utama timah, kebijakan ini cukup memberi harapan bagi harga timah di masa mendatang. Apalagi hingga saat ini produsen yang bisa melakukan transaksi timah baru PT Timah Indonesia.

“Ini bisa menghambat ekspor dan sedikit mengeringkan pasokan global,” kata Ibrahim. Menilik stok LME per Kamis (13/8) pukul 15.00 WIB stok timah berada di level 6.345 ton atau masih naik 45 ton secara harian. Sehingga diduga sentimen positif dari Indonesia masih sementara.

Pasalnya, terpaan sentimen negatif dari global justru lebih besar. Melemahnya yuan memberi angin segar pada keperkasaan USD yang kian tak terbendung. Ini juga bisa menjadi faktor yang menahan langkah The Fed untuk menaikkan suku bunga di September 2015.

“Jika The Fed menahan suku bunga dan pasar terus berspekulasi harga tetap akan turun meski tidak terlampau dalam,” jelas Ibrahim. Selain itu, jika nantinya devaluasi yuan ini berhasil menggenjot ekspor China itu juga bisa menjadi peluang harga komoditas untuk bertahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×