kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga timah bangkit dari level terendah


Jumat, 17 April 2015 / 08:07 WIB
Harga timah bangkit dari level terendah
ILUSTRASI. Layar perdagangan saham di?Bursa Efek Indonesia.? KONTAN/Carolus Agus Waluyo/30/10/2023.


Reporter: Namira Daufina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Setelah sempat terlempar ke level terendah dalam empat tahun terakhir pada Rabu (15/4), kemarin harga timah rebound. Dorongan harga ini akibat antisipasi pasar terhadap data pembangunan rumah baru (housing starts) Amerika Serikat (AS) yang lebih baik.

Mengutip Bloomberg, Kamis (16/4) pukul 10.04 waktu Hong Kong, harga timah kontrak pengiriman tiga bulan di bursa London Metal Exchange naik 1,26% ke US$ 16.050 per metrik ton dibandingkan hari sebelumnya. Tapi, dalam sepekan terakhir harga masih tergerus 3,31%.

Pasar mengantisipasi data housing starts AS Maret 2015 yang diprediksi naik 15,9% menjadi 1,05 juta. AS merupakan konsumen logam terbesar kedua. Dengan bagusnya data ini, maka permintaan timah akan meningkat.

Ibrahim, analis dan Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka, mengatakan, permintaan logam seperti timah bisa terangkat jika data perumahan AS naik. Maklum, industri perumahan merupakan salah satu yang banyak menyerap komoditas logam.

Stok timah yang tercatat pada bursa LME telah turun berturut-turut dalam empat sesi terakhir. Stok timah menyentuh 9.695 ton, merupakan stok terendah sejak Oktober 2014 silam. Namun, kenaikan harga ini hanya bersifat temporer. Pasalnya masih banyak faktor yang membebani harga timah.

Salah satunya adalah data ekonomi Tiongkok yang semakin buruk. Pada Rabu (15/4) data produk domestik bruto (GDP) China kuartal I-2015 turun menjadi 7,0% dari kuartal IV-2014 yakni 7,3%.

Data produksi industri China Maret 2015 merosot jadi 5,6% dari sebelumnya 6,8%. Sedangkan Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China di 2015 menjadi 7,1%. "Faktor ekonomi global yang masih resesi menyebabkan harga timah di kuartal II- 2015 bisa terlempar ke level US$ 15.000 per metrik ton," duga Ibrahim.

Sedangkan penguatan harga logam yang terjadi pada Kamis (16/4), pelaku pasar bersiap melakukan aksi profit taking. Lalu, apabila data klaim pengangguran AS pada Jumat (17/4) waktu setempat lebih baik daripada prediksi pasar, harga timah bisa kembali menembus ke level terendah empat tahun.

Secara teknikal, moving average (MA) dan bollinger band bergerak 40% di atas bollinger bawah yang mengindikasikan penurunan. GarisMACD wait and see. Begitu pun RSI 60% negatif bergerak ke bawah. Tapi stochastic di level 60% positif. "Harga timah Jumat (17/4) di kisaran US$ 15.800-US$ 16.100 per metrik ton," prediksi Ibrahim.

Sepekan ke depan, harga timah bisa bergulir antara US$ 15.650- US$ 15.900 per metrik ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×