kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga tembaga terus meleleh


Selasa, 13 Januari 2015 / 07:49 WIB
Harga tembaga terus meleleh
ILUSTRASI. JAKARTA,24/5-PENANGGULANGAN KEMISKINAN. Suasana pemukiman warga yang berada di aliran sungai di kawasan Kebon Melati, Jakarta, Rabu (24/5/2023). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga tembaga belum bertenaga. Penurunan harga masih berlanjut setelah menyentuh level terendah lima tahun di US$ 6.090 per metrik ton pada Jumat (9/1). Tekanan harga terus terjadi akibat spekulasi permintaan global yang menyusut.

Mengutip Bloomberg, Senin (12/1) pukul 14.43 waktu Hong Kong, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) merosot ke US$ 6.074 per metrik ton atau turun 0,26% dari penutupan pekan lalu. Harga tergerus 1,2% dalam sepekan.

Loyonya harga tembaga di pasaran saat ini akibat pertumbuhan ekonomi yang tidak merata, baik di 48 negara bagian Amerika Serikat (AS) maupun Jerman dan China. Negara-negara ini merupakan konsumen terbesar tembaga. Keadaan ekonomi global saat ini menekan permintaan untuk tembaga.

Ibrahim, analis dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka, mengatakan, belum adanya kepastian akan stimulus yang digelontorkan China dan Eropa menegaskan situasi perekonomian global belum membaik. Apalagi, ditambah dengan data AS yang buruk.

Menurutnya, data AS bisa mendongkrak harga komoditas jika terlihat perbaikan. Tapi, yang terjadi justru sebaliknya karena data industri AS memburuk. Data stok grosir atau wholesale inventory AS November naik 0,8%, dari prediksi 0,4%. Ini menunjukkan aktivitas bisnis di AS belum sepenuhnya pulih. "Harga komoditas malah semakin terkapar,” kata Ibrahim.

Kemungkinan besar, menurut Ibrahim, bank-bank dari 48 negara bagian AS akan merilis data dalam minggu-minggu ini. Dari rilis data tersebut baru The Fed dapat menyimpulkan pertimbangan kenaikan suku bunga AS. Dari zona euro, produksi industri Jerman hanya tumbuh 0,1% di November 2014 atau di bawah pertumbuhan Oktober, yakni 0,6%.

Produksi industri Prancis juga buruk, yakni minus 0,3% di November 2014. Secara teknikal, indikator bollinger dan moving average bergerak 30% di atas bollinger bawah, indikasi penurunan harga. Tren bearish ini diperkuat dengan posisi stochastic yang berada di level 75%. Lalu, RSI 60% dan garis MACD 60%, keduanya di area negatif.

Ibrahim menduga, harga tembaga hari ini akan bergulir di US$ 5.950–US$ 6.110 per metrik ton. Sepekan ke depan, harga bergerak di US$ 5.800–US$ 6.000 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×