Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Setelah melambung signifikan di perdagangan sebelumnya, harga tembaga terserang koreksi tipis. Meski demikian analis menduga pekan depan pergerakan harga akan kembali unggul meski dalam rentang yang sempit.
Mengutip Bloomberg, Jumat (12/8) pukul 9.30 am di Shanghai, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menurun tipis 0,06% di level US$ 4.845 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Walau dalam sepekan terakhir harga sudah berhasil terbang 1,16%.
Andri Hardianto, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures mengatakan koreksi yang diderita harga tembaga datang dari rilis data produksi industri dan penjualan ritel China yang negatif. Sebagai konsumen utamanya, jelas ini dikhawatirkan bisa mengempiskan permintaan tembaga di pasar global. Tercatat produksi industri China Juli 2016 turun dari 6,2% menjadi 6,0% dan penjualan ritel merosot dari 10,6% menjadi 10,2%.
“Pasar juga sedang antisipasi data konsumen sentimen dan penjualan ritel AS yang membuat pergerakan pasar global sepanjang hari sideways,” ungkap Andri. Meski sedang dirudung faktor negatif, penurunan harga tembaga menjadi terbatas mengingat jejeran katalis positif yang jadi daya tahan komoditas logam industri ini.
Pertama, stok tembaga di London Metal Exchange turun 0,4%. menjadi 203.925 ton atau merupakan level pasokan tembaga terendah sejak 5 Juli 2016 lalu. Hal ini menimbulkan spekulasi di pasar bahwa permintaan tidak seburuk yang diduga sebelumnya.
"Jadi memang sedang tarik menarik sentimen, maka baik kenaikan maupun penurunan sama tipisnya," ujar Andri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News