Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Harga tembaga menguat. Gangguan pengiriman tembaga dari Freeport- McMoRan & Gold Inc Indonesia, salah satu produsen tembaga terbesar dunia, telah mengangkat harga komoditas ini dari pelemahan harga beberapa hari sebelumnya.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan, Rabu (12/6), naik 0,77% menjadi US$ 7.120 per ton dibanding sehari sebelumnya. Sebelumnya, harga tembaga telah terkoreksi sebesar 5,23% dalam lima hari.
Freeport mengalami kesulitan untuk mengirimkan tembaga paska kecelakaan terowongan tambang, 14 Mei 2013 lalu. Insiden tersebut, menurut klaim Freeport, telah mengurangi tingkat produksi tembaga Freeport sampai dengan 3 juta pon atau sekitar 1.361 ton per hari.
David Lennox, analis Fat Prophets di Sydney mengatakan, terganggunya proses produksi tersebut telah menimbulkan dampak pada berkurangnya pasokan tembaga. "Dengan posisi mereka sebagai produsen yang cukup besar, penurunan produksi tentu memberikan dorongan kuat bagi kenaikan harga tembaga," kata dia seperti dikutip dari Bloomberg.
Ibrahim, analis Harvest International Futures bilang, topangan terhadap harga tembaga juga datang dari rilis data produksi industri di Eropa yang April 2013 lalu yang naik 0,4% dibandingkan Maret. Selain itu, lampu hijau dari Mahkamah Konstitusi Jerman terhadap program stimulus yang digelontorkan oleh Bank Sentral Eropa (ECB) menjadi sentimen positif bagi harga komoditas.
Namun, menurut perkiraan Ibrahim, kenaikan harga tembaga tidak akan berlangsung lama. Spekulasi pasar terhadap The Federal Reserve (The Fed) yang akan mengurangi program stimulus moneter di AS masih tinggi akan kembali menekan harga tembaga.
Secara teknikal, harga tembaga akan melemah dalam sepekan. Moving average convergence divergence (MACD) 60% menunjukkan pelemahan. Stochastic 80% mengarah pada penurunan. Prediksi Ibrahim, sepekan ke depan harga tertekan di US$ 7.019- US$ 7.210 perĀ ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News