Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga tembaga masih terus melaju dengan mempertahankan posisinya di atas level US$ 5.000 per metrik ton.
Mengutip Bloomberg, Senin (21/3) pukul 12.07 pm waktu Shanghai, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terangkat 0,6% ke level US$ 5.074 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.
Sejak awal tahun 2016 lalu harga tembaga sudah naik lebih dari 7%. Pelaku pasar memproyeksi dengan kenaikan ini harga tembaga mengarah pada penguatan pertamanya secara kuartalan sejak Juni 2014 lalu.
“Ada sinyal dari pasar fisik bahwa perlahan dan bertahap permintaan dari China meningkat. Sentimen ini untuk sementara mengalahkan kekhawatiran akan pasokan yang tinggi,” kata Zhang Yu, Senior Analyst di Yongan Futures Co, di Hangzhou, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (21/3).
Tenangnya pasar global dan membaiknya pasar saham di Shanghai jadi pendukung bagi harga tembaga untuk mempertahankan penguatannya. Walaupun memang sampai saat ini cadangan tembaga di China masih tergolong suprlus. Berdasarkan data Bloomberg yang dirangkum dari data China General Administration of Customs, penurunan cadangan tembaga di Shanghai merupakan yang terendah sejak 2004 lalu.
Itu bisa menjadi tekanan negatif yang membatasi kenaikan harga. Hanya saja, untuk beberapa saat, kenaikan masih bisa terjadi berkat dukungan positif dari stabilnya pasar di China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News