Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) kembali bergerak positif. Padahal, pasar surat utang memperoleh katalis negatif dari pelemahan rupiah.
Pada Kamis (26/11), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,24% dibandingkan hari sebelumnya ke level 106,19.
Analis Fixed Income MNC Securitites I Made Adi Saputra menjelaskan, harga SUN pada mampu terangkat di tengah minimnya katalis dari domestik maupun luar negeri.
“Bahkan harga SUN mengalami kenaikan di saat nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan terhadap dollar Amerika,” tukasnya.
Mengacu Bloomberg, Kamis (26/11) nilai tukar rupiah tergerus 0,38% ketimbang hari sebelumnya menjadi Rp 13.742 per dollar AS
Made menilai, pelaku pasar pada perdagangan kemarin cukup aktif dalam bertransaksi. Lihat saja volume perdagangan SUN pada Kamis (26/11) yang tercatat Rp 9,6 triliun dari 40 seri SUN yang ditransaksikan. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan volume perdagangan SUN sehari sebelumnya yang mencapai Rp 8,41 triliun dari 31 seri SUN yang ditransaksikan.
“Pada perdagangan kemarin, SUN calon seri acuan tahun depan yakni FR0056 menjadi SUN dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 2,87 triliun dari 47 kali transaksi dengan harga rata-rata pada level 98,66% dan tingkat imbal hasilnya sebesar 8,56%,” jelas Made.
Dari aspek frekuensi, seri FR0073 menjadi SUN yang paling sering diperdagangkan, yaitu sebanyak 50 kali dengan volume perdagangan sebesar Rp 923,55 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News