kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.810   20,00   0,12%
  • IDX 6.446   7,70   0,12%
  • KOMPAS100 927   0,91   0,10%
  • LQ45 722   -0,90   -0,12%
  • ISSI 206   1,64   0,80%
  • IDX30 375   -0,74   -0,20%
  • IDXHIDIV20 453   -1,23   -0,27%
  • IDX80 105   0,08   0,08%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,06   -0,05%

Harga SUN hari ini berpotensi tertekan


Jumat, 18 November 2016 / 12:51 WIB
Harga SUN hari ini berpotensi tertekan


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) di pasar sekunder pada perdagangan Jumat (18/11) berpeluang merosot.

Mengacu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per Kamis (17/11), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,1% dibandingkan hari sebelumnya ke level 110,76.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra meramal, harga obligasi negara hari ini akan cenderung bergerak variatif dengan potensi koreksi. Pemicunya, kenaikan imbal hasil surat utang global merespons komentar Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen.

Pada perdagangan Kamis (17/11), imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun membesar dari semula 2,22% menjadi 2,32%. Yellen kemarin menuturkan bahwa kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) akan dilakukan dalam waktu dekat. Ia menambahkan, kondisi cukup berbahaya apabila mereka menunda terlalu lama pengetatan kebijakan moneter tersebut.

Serupa, imbal hasil surat utang Inggris (Gilt) bertenor sama juga melaju dari posisi 1,38% menjadi 1,41%.

"Adapun imbal hasil surat utang Jerman (Bund) terlihat mengalami penurunan terbatas di level 0,292% setelah sempat turun hingga level 0,278% dari posisi penutupan sebelumnya di level 0,296%," pungkasnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×