CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Harga SUN diramal lanjut melorot


Kamis, 24 November 2016 / 11:31 WIB
Harga SUN diramal lanjut melorot


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tren kenaikan imbal hasil surat utang global berpotensi menekan pergerakan harga surat utang negara (SUN) pada perdagangan Kamis (24/11).

Merujuk situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per Rabu (23/11), rata-rata harga obligasi pemerintah (INDOBeX Government Clean Price) terkoreksi 0,29% dibandingkan hari sebelumnya ke level 109,66.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra memproyeksikan, harga obligasi negara di pasar sekunder pada perdagangan hari ini berpeluang melempem. Katalis negatif bersumber dari membesarnya imbal hasil obligasi dunia sebagai respons atas notulen Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (FOMC Minutes).

Dalam notulen tersebut, para anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat sepakat bahwa peluang kenaikan suku bunga acuan sudah meningkat. "Meskipun di saat yang sama mereka juga menyatakan bahwa bukti yang lebih kuat dibutuhkan, semisal tingkat inflasi yang naik," terangnya.

Berdasarkan konsensus analis, probailitas kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika saat pelaksanaan FOMC Meeting tanggal 13 - 14 Desember 2016 sudah mencapai 100%.

Walhasil, pada perdagangan kemarin, imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun menanjak dari semula 2,31% menjadi 2,35%. Begitu pula dengan imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) bertenor sama yang masing-masing ditutup naik ke level 0,25% dan 1,44%.

"Kenaikan Gilt dipengaruhi oleh rencana pemerintah Inggris untuk menambah jumlah utang guna meningkatkan belanja pemerintah. Ini sebagai upaya pemerintah Inggris untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut," paparnya.

SUN tenor pendek

Made menuturkan, secara teknikal, harga obligasi negara masih bergulir pada tren bearish. Ini memberikan sinyal bahwa harga SUN masih berpotensi merosot dalam jangka pendek.

Oleh karena itu, Made menyarankan investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dengan menerapkan strategi trading. "Pilihan pada SUN tenor pendek yang saat ini juga telah menawarkan tingkat imbal hasil cukup menarik dibandingkan rata-rata deposito perbankan," terangnya. Seri SUN tenor pendek yang layak dikoleksi di antaranya FR0069, FR0036, serta FR0053.

Bagi investor dari industri keuangan non bank (IKNB), koreksi harga yang terjadi dalam kurun beberapa pekan terakhir dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengakumulasi SUN. Tujuannya, untuk memenuhi kewajiban penempatan dana investasi di surat berharga negara (SBN) yang diatur dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×