Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST) tengah masuk pengawasan bursa karena volatilitas yang tinggi. Meski pada perdagangan Jumat (6/3) ini ditutup menguat 24,37% ke level Rp 296, sebelumnya (5/3) harga ACST turun 13,77%. Dalam satu bulan, ACST telah mengalami tekanan harga 62,53%.
Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari menjelaskan, manajemen tidak mengetahui penyebab pergerakan harga tersebut. "Menurut kami, hal ini adalah hal yang biasa terjadi efek dari transaksi market pada umumnya," jelas dia kepada Kontan, Jumat (6/3).
Baca Juga: Analis: Penurunan harga saham Acset Indonusa (ACST) sejalan dengan peningkatan utang
Bila melihat kinerja keuangan Acset sejak 2017, laba perusahaan terus mengalami penurunan dan berakhir mencatatkan rugi pada tahun 2019. Selain itu, utang Acset didominasi oleh utang jangka pendek sebesar Rp 9,99 triliun. Jumlah utang jangka pendek tersebut naik 35% dari Rp 7,4 triliun.
Hal ini terlihat pada beban keuangan yang juga meningkat signifikan. Pada 2018 biaya keuangan naik 339,63% menjadi Rp 362,21 miliar. Kemudian di tahun 2019 biaya keuangan naik hingga 71,07% menjadi Rp 619,63 miliar.
Baca Juga: BEI cermati saham Acset Indonusa (ACST) yang merosot di luar kebiasaan