Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau yang dikenal dengan nama Sritex ikut terseret kasus korupsi bantuan sosial (bansos) lantaran muncul pemberitaan bahwa pengadaan tas bansos atau goodie bag oleh Sritex direkomendasikan oleh Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo.
Bersamaan dengan beredarnya informasi ini, harga saham SRIL pada perdagangan Senin (21/12) ditutup melorot 2,11% ke level Rp 278. Harga saham SRIL sebenarnya sudah turun sejak Kamis (17/12), pada saat itu harga ditutup turun 1,28% ke level Rp 286. Lalu pada Jumat (18/12) turun 0,7% ke level Rp 284.
Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas melihat penurunan harga saat ini lebih secara teknikal wajar terkoreksi karena sebelumnya sudah naik signifikan. Terutama pada perdagangan Selasa (15/12) harga SRIL naik 6,61% ke level Rp 258 dan Rabu (16/12) naik 12,45 ke level Rp 290.
"Untuk prospeknya masih bagus mengingat potensi meningkatnya volume ekspor sehingga kinerjanya ke depan bisa kembali positif," jelas Sukarno, Senin (21/12).
Baca Juga: Sritex (SRIL) Ekspor Seragam Tentara ke Filipina
Mengutip pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, SRIL baru saja melakukan ekspor perdana seragam tentara Filipina sebanyak 11 kontainer. Filipina menjadi negara ke-36 yang seragam tentaranya dibuat oleh Sritex dan merupakan negara ke-8 di kawasan Asia Pacific. SRIL juga memproduksi seragam tentara anggota North Atlantic treaty Organization (NATO) yaitu Jerman, Swedia, Belanda, Austria dan Norwegia.
Fundamental Sritex juga dinilai cukup bagus, lanjut Sukarno, dan secara valuasi harga tergolong rendah bila dilihat dari price earning ratio (PER) dan price book value (PBV). Saat ini saham SRIL diperdagangkan dengan PER 3,87 kali dan PBV 0,58 kali.
Berdasarkan laporan keuangan SRIL di kuartal III-2020, SRIL membukukan kenaikan pendapatan menjadi US$ 907,09 juta dari yang sebelumnya US$ 895,07 juta di periode yang sama tahun lalu. Laba bersih SRIL juga naik dari US$ 72,22 juta menjadi US$ 73,8 juta.
Dus, analis masih merekomendasikan buy saham SRIL, dengan konfirmasi beli jangka pendek jika terjadi pola candle berikutnya kembali bullish. Target harga yang ditetapkan Sukarno sebesar Rp 340.
Selanjutnya: Potensi masih besar, Sritex (SRIL) perluas pasar seragam tentara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News