kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.201   60,44   0,85%
  • KOMPAS100 1.107   12,17   1,11%
  • LQ45 879   12,50   1,44%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,62   1,49%
  • IDXHIDIV20 541   6,13   1,15%
  • IDX80 127   1,51   1,20%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 149   1,78   1,20%

Harga Saham GOTO Naik Pesat 5 Hari Terakhir, Hari Ini (17/1) Pilih Beli Atau Jual?


Selasa, 17 Januari 2023 / 08:29 WIB
Harga Saham GOTO Naik Pesat 5 Hari Terakhir, Hari Ini (17/1) Pilih Beli Atau Jual?
ILUSTRASI. Harga Saham GOTO Naik Pesat 5 Hari Terakhir, Hari Ini (17/1) Pilih Beli Atau Jual?


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus bergerak naik pada awal tahun 2023 ini. Bahkan dalam lima hari terakhir, harga saham GOTO melonjak tajam. Di tengah kenaikan harga tersebut, pada perdagangan hari ini Selasa 17 Januari 2023 lebih baik beli atau jual saham GOTO?

Harga saham GOTO mulai bergerak naik setelah mencapai bottom di level Rp 81 pada akhir Desember 2022. Sejak awal tahun 2023 sampai dengan Senin (16/1), harga GOTO meningkat 17,58% menjadi Rp 107 per saham.

Dalam perdagangan 5 hari terakhir, harga saham GOTO pun selalu berada di zona hijau. Secara akumulasi, harga saham GOTO naik 14 poin atua 15,05% dalam 5 hari terakhir.

Meski demikian, harga saham GOTO masih jauh dari saat penawaran perdana atau initial publik offering yang di level 338 per saham.

Baca Juga: Prediksi IHSG Hari Ini (17/1) Naik Tipis, Catat Rekomendasi Saham Untuk Dibeli

Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras Farhan melihat prospek yang positif pada GOTO seiring dengan potensi profitabilitas yang lebih cepat dari perkiraan.

Memasuki tahun 2023, GOTO memutuskan untuk menaikkan net take rate Tokopedia menjadi 4%. Hal ini berpotensi memberikan pendapatan tambahan hingga Rp 2,1 triliun (dengan asumsi annual transacting users alias ATU konstan).

"Kenaikan take rate sangat penting dalam misi GOTO untuk mencapai profitabilitas lebih cepat," kata Farras dalam risetnya baru-baru ini.

Selain itu, GOTO berupaya dapat membukukan margin kontribusi positif dari Gojek dan GoTo Financial pada kuartal kedua 2023. Menurutnya, target tersebut sangat mungkin tercapai mengingat GOTO telah menaikkan net take rate Gojek menjadi 20,8% alias meningkat 1.600 basis points (bps) secara kuartalan.

Net take rate Gojek diperkirakan akan kembali dinaikkan sebesar 150 bps per kuartal sembari mengurangi biaya operasional. Kenaikan take rate dan upaya GOTO untuk meningkatkan margin kontribusi akan mendongkrak kinerja keuangan perusahaan.

"Pendapatan GOTO berpotensi mencapai Rp 19,2 triliun dan menekan rugi bersihnya hingga Rp 1 triliun menjadi Rp 16,5 triliun di sepanjang tahun 2023. Margin kontribusi positif tahunan pertamanya diperkirakan sebesar Rp 869 miliar," tuturĀ Farras.

Pada 2022, Farras memprediksi pendapatan GOTO sebesar Rp 12,34 triliun dengan rugi bersih Rp 27,33 triliun. Dengan begitu, pendapatan GOTO tahun 2023 diperkirakan naik 55,6% dan rugi bersihnya berkurang 39,6%.

Dalam riset tanggal 12 Desember 2022, Analis UBS Research (Navin Killa, Marissa Putri, dan Joshua Tanja) mengatakan, peningkatan kompetisi diantara Sea, Grab, dan GoTo membuat perusahaan menurunkan insentif dan memangkas beban umum dan administrasinya. UBS Research memprediksi, EBITDA disesuaikan GOTO dapat positif pada semester pertama tahun 2025, dari perkiraan sebelumnya di kuartal keempat 2025.

GOTO melaporkan EBITDA pada kuartal ketiga 2022 minus US$ 240 juta atau Rp 3,72 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.500 per dolar AS. Perusahaan ini menargetkan dapat mencapai EBITDA breakeven pada akhir 2024 atau awal 2025.

Dengan asumsi pengurangan insentif serta beban penjualan dan pemasaran sebesar US$ 50 juta-US$ 60 juta per kuartal, ditambah penurunan beban umum dan administrasi sebesar US$ 35 juta-US$ 40 juta, GOTO membutuhkan kenaikan pendapatan US$ 180 juta per kuartal untuk mencapai EBITDA breakeven sesuai target.

Dengan kenaikan take rate sebesar 1%-1,5% selama ini, gross merchandise volume (GMV) perlu tumbuh 15%-20% untuk mencapai EBITDA breakeven. "Ini seharusnya dapat dicapai mengingat run-rate GMV saat ini sebesar 25%-30%," kata ketiga analis UBS Research tersebut.

Selain itu, dengan saldo kas sebesar US$ 2 miliar dan burn rate sebesar US$ 250 juta per kuartal, UBS Research yakin kebutuhan penerbitan modal baru telah berkurang meskipun manajemen kemungkinan akan tetap melihat kesempatan ini.

Dalam riset bulan Desember 2022, Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis mengatakan, GOTO terlihat serius untuk mencapai EBITDA positif pada tahun 2025. Belum lama ini, GOTO melalukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal dan mengejar efisiensi yang merupakan bagian dari 130 inisiatif pengoptimalan biaya.

Lebih lanjut, strategi jangka panjang yang solid untuk menyediakan semua vertikal dan menciptakan pemenuhan jaringan yang masif harus tetap ada di peta pengembangan GOTO. "Dengan mempertahankan persaingan dan ekosistem yang komprehensif, GOTO akan tetap menarik bagi investor dan pemegang saham," kata Niko.

Niko merekomendasikan buy saham GOTO dengan target harga Rp 310 per saham. UBS Research juga merekomendasikan buy saham GOTO (sebelumnya sell) dengan target harga Rp 160 per saham.

Farras juga merekomendasikan buy saham GOTO dengan target harga Rp 130 per saham karena potensi kenaikan take rate, efisiensi yang lebih baik, dan valuasi yang menarik. Risiko utama investasi datang dari pertumbuhan pendapatan dan GTV yang lebih rendah serta burn rate yang lebih tinggi dari perkiraan.

Sebelumnya, saham GOTO juga mendapat sentimen positif, yakni masuk dalam daftar emiten di Papan Ekonomi Baru (New Economy) Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini semakin mendekatkan saham GOTO dalam indeks global.

Itulah rekomendasi saham GOTO untuk perdagangan hari ini, Selasa 17 Januari 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham GOTO di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×