Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Volatilitas Platinum merosot ke level terendahnya dalam sembilan tahun terakhir. Sedangkan harga platinum sendiri cenderung terus menurun dalam lima pekan terakhir. Penurunan disebabkan oleh spekulasi minimnya permintaan investor akan logam yang sering digunakan untuk perangkat mobil tersebut.
Mengutip Bloomberg, Selasa (9/9) pukul 15.50 WIB, platinum kontrak pengiriman Oktober 2014 di New York Mercantile Exchange turun 0,07% dibandingkan hari sebelumnya menjadi US$ 1.396,00 per ons troi. Ketimbang akhir pekan lalu, harga platinum tercatat sudah terpangkas 1,13%. Bahkan, sejak sebulan terakhir, platinum sudah terpangkas sebesar 5,54%.
"Permintaan berkurang karena orang-orang khawatir tentang masalah yang terjadi di Eropa, Namun harga platinum dapat menguat jika ECB membicarakan program stimulusnya dan itu mampu mendorong permintaan," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities di Toronto.
Analis komoditas dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka, Ibrahim mengatakan, melemahnya perekonomian yang terjadi di zona Eropa juga China membuat harga platinum jatuh. Maklum, keduanya merupakan produsen terbesar platinum.
"Kita ketahui eropa memangkas suku bunganya menjadi 0,05% dari 0,15% membuat perekonomian Euro mengalami permasalahan perekonomian," kata Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News