Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Sinyal membaiknya ekonomi Amerika Serikat (AS) dan rapat European Central Bank (ECB) membuat harga perak sedikit tertekan. Kamis (14/3) pukul 15.13 WIB, harga perak untuk pengiriman Mei 2013 di Divisi Comex, New York Mercantile Exchange turun 0,18% menjadi US$ 28,91 per ons troi, dibanding harga hari sebelumnya. Harga perak turun 7,96% sejak akhir 2012 lalu.
Rilis data ekonomi AS pada tanggal 13 Maret menunjukkan adanya sinyal perbaikan ekonomi AS. Pertumbuhan penjualan ritel melonjak dari 0,2% di bulan Januari menjadi 1,1% pada bulan Februari. Pasar masih menanti data pengangguran mingguan AS.
Penurunan angka pengangguran AS akan semakin menekan harga logam mulia, termasuk perak. "Positifnya data ekonomi AS menimbulkan kekhawatiran pada pasar emas global, karena ada kemungkinan akan dihentikannya program quantitative easing," kata Howard Wen, analis HSBC Securities (USA) Inc, kepada Bloomberg.
Ibrahim, analis Harvest International Futures mengatakan, penurunan harga perak saat ini masih termasuk wajar. Pelaku pasar masih menanti hasil rapat ECB yang akan membahas kelangsungan program stimulus moneter dan tingkat suku bunga.
Sebagian besar pelaku pasar optimistis, ECB tetap akan melanjutkan program stimulus serta mempertahankan tingkat suku bunga di level 0,75%. "Saat ini, harga perak sedang mengalami fase koreksi sementara, karena pasar menunggu hasil rapat ECB. Tetapi secara tren perak tampaknya masih bisa menguat," kata Ibrahim.
Menurut Ibrahim, status perak sebagai komoditas industri menyebabkan perak sangat diuntungkan oleh program stimulus AS dan zona Euro. Tekanan kemungkinan akan datang dari AS. Beberapa indikator ekonomi menunjukkan peningkatan. Alhasil, ada kemungkinan bank sentral AS, Federal Reserve, akan menghentikan sementara program stimulus senilai US$ 85 miliar.
Namun, sinyal penghentian stimulus moneter oleh The Fed tampaknya juga masih menunggu rilis data-data ekonomi AS sampai akhir pekan ini. Jika data-data ekonomi yang muncul menunjukkan adanya sinyal kuat perbaikan ekonomi, maka bisa jadi di awal pekan depan stimulus bisa dihentikan.
Untuk hari ini, Ibrahim memprediksi adanya penguatan terbatas pada perak, dengan pergerakan harga berada di kisaran US$ 28,542 – US$ 29,166 per ons troi. Sedangkan, selama sepekan mendatang, Ibrahim memprediksi harga perak akan menguat, di kisaran US$ 27,782 – US$ 30,182, dengan asumsi dari Eropa tidak ada perubahan kebijakan dari ECB, serta The Fed juga masih akan melanjutkan program stimulus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News