Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga perak kembali mengkilat bahkan mulai memasuki fase bullish. Namun kenaikan harga perak kini bergantung pada hasil rapat European Central Bank (ECB). Keputusan Mario Draghi dan kawan-kawan akan menjadi penentu apakah perak siap terbang jauh atau harus menahan waktu lepas landasnya.
Mengutip Bloomberg, Kamis (22/1) pukul 16.22 WIB harga perak kontrak pengiriman Maret 2015 di Commodity Exchange merosot 1% dibanding penutupan hari sebelumnya menjadi US$ 18,10 per ons troi. Tapi dalam sepekan terakhir, perak telah melesat jauh sebanyak 5,3%.
Salah satu pendorong laju harga perak adalah spekulasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap safe haven meningkat. Investor kembali ke logam mulia ditengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tidak akan cukup mengimbangi pelemahan di negara-negara lainnya.
“Perak akan mendapatkan keuntungan dari semua langkah stimulus dan penurunan suku bunga yang diumumkan secara agresif oleh bank-bank sentral dunia,” kata Caroline Bain, Ekonom Komoditas Capital Economics Ltd di London dikutip dari Bloomberg, Kamis (22/1). Bahkan Bain menduga harga perak di akhir tahun ini bisa menyentuh level US$ 20 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News