Reporter: Agung Jatmiko, Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pemerintah Indonesia telah resmi mencatatkan Obligasi Negara Ritel seri 009 (ORI009) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/10). Pada hari pertama diperdagangkan, harga penutupan ORI009 adalah 102,155 dengan yield 5,46%. Di hari kedua, harga ORI meningkat menjadi 102,213 hingga yield menurun menjadi 5,45%.
Para analis memproyeksikan, harga ORI 009 akan meningkat. Ini lantaran permintaan terhadap obligasi pemerintah masih tinggi.
"Namun selama minimum holding period (MHP), atau hingga tanggal pembayaran bunga pertama, pada 15 November 2012, harga ORI009 tidak banyak bergerak," ujar Imam MS, Analis Pasar Obligasi Trimegah Securities.
Imam memprediksi, harga ORI009 memiliki peluang besar untuk terkoreksi. Ini lantaran para investor akan membandingkan ORI009 dengan instrumen lain yang sejenis, seperti Surat Utang Negara (SUN) bertenor pendek.
Menurut I Made Adi Saputra, analis obligasi NC Securities, harga ORI009 saat ini memang merefleksikan minat investor. Namun tidak tertutup kemungkinan, setelah MHP, pergerakan harga ORI009 akan lebih lincah.
Harga saat ini, bisa jadi, terbentuk dari transaksi yang masih bersifat kesepakatan. Itu artinya, sebelum benar-benar diperdagangkan di pasar sekunder, harga ORI009 akan bergerak sebatas tingginya minat atau kesepakatan antara penjual dan pembeli.
"Setelah transaksi jual beli benar-benar dibuka, saya duga harga ORI009 semakin atraktif," kata Made.
Head of Debt Capital Market PT Trimegah Securities, Herdi Ranu Wibowo, menambahkan, setelah masa holding period, investor institusi akan memburu ORI009. Investor institusi yang berminat memiliki ORI seri terbaru itu, seperti manajer investasi dan perusahaan asuransi.
Namun, Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas, menuturkan, mayoritas pembeli ORI009 adalah pembeli ritel. "Investor ritel cenderung menyimpan ORI sampai tanggal jatuh tempo," kata Lana. Itu berarti, saat bisa diperdagangkan sekali pun, bisa jadi ORI009 yang ditawarkan tidak banyak.
Apalagi, ujar Lana, prospek ORI 009 cukup menarik. Imbal hasil yang diberikan ORI itu jauh lebih besar dibandingkan bunga deposito.
Pada Senin (8/10) pemerintah telah mengumumkan berhasil mendapat penawaran ORI 009 sebanyak Rp 14,97 triliun. Namun pemerintah hanya menerima Rp 12,6 triliun. Angka itu lebih besar daripada target indikatif pemerintah, yaitu Rp 12 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News