Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Adanya peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) disinyalir menjadi sentimen positif bagi harga Surat Utang Negara (SUN) di pasar sekunder pada perdagangan Selasa (12/1).
Pada Senin (11/1), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price terpeleset 0,02% dibandingkan posisi akhir pekan lalu ke level 104,68.
Analis Fixed Income MNC Securitites I Made Adi Saputra menduga, harga SUN di pasar sekunder pada perdagangan hari ini berpeluang menggemuk.
Faktor pendorongnya, ada ekspektasi penurunan suku bunga BI pada Rapat Dewan Gubernur BI yang bakal digelar pada Rabu (13/1) dan Kamis (14/1). Saat ini, BI rate bertengger di level 7,5%.
“Adanya penurunan tingkat suku bunga acuan akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga SUN di pasar sekunder,” tukasnya.
Namun, Made berpendapat, kenaikan harga SUN masih akan dibatasi oleh gejolak pasar keuangan global di tengah sentimen perlambatan ekonomi China serta penurunan harga minyak.
Secara teknikal, Made menyebutkan harga SUN berada pada area konsolidasi sehingga dalam jangka pendek, pergerakan harga obligasi negara akan terbatas dengan kecenderungan mendatar alias sideways.
Oleh karena itu, Made menyarankan investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder dengan menerapkan strategi trading jangka pendek. Ia juga menyarankan investor untuk menggeser portofolio dari SUN bertenor panjang ke SUN bertenor pendek yang memiliki risiko lebih rendah dengan selisih imbal hasil yang minim.
“Pilihan untuk tenor pendek diantaranya adalah seri FR0031, FR0053, FR0061 dan ORI012. Adapun pilihan tenor panjang bagi investor diantaranya adalah seri FR0058 dan seri FR0045,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News