Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terus merangkak naik mendekati akhir pekan. Jumat (5/2) pukul 7.26 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 56,58 per barel.
Harga minyak pagi ini menguat 0,62%. Dalam sepekan, harga minyak WTI mengakumulasi kenaikan 8,39%. Kemarin, harga minyak brent kontrak pengiriman April 2021 di ICE Futures berada di US$ 58,84 per barel, menguat 6,90% sejak awal pekan.
Harga minyak terus menanjak sejak awal pekan ini naik karena data ekonomi AS yang kuat, penurunan persediaan minyak mentah, dan keputusan OPEC+ untuk melanjutkan pemangkasan produksi. Tapi nilai tukar dolar AS yang menguat membatasi kenaikan harga minyak.
Data pabrik AS yang kuat dan perbaikan angka pengangguran membantu meningkatkan harga minyak, kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York. "Ini membantu, dan mengingat situasi yang lebih luas dengan OPEC+, saya berharap pasar ini akan semakin ketat," kata Kilduff kepada Reuters.
Baca Juga: Harga emas tumbang ke bawah US$ 1.800 per ons troi
Departemen Perdagangan AS mengatakan pesanan pabrik naik 1,1% pada bulan Desember setelah melonjak 1,3% pada November. Angka tersebut mengalahkan ekspektasi ekonom.
Sementara data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan penurunan orang Amerika yang mengajukan pengajuan baru tunjangan pengangguran di minggu terakhir. Investor juga mengharapkan data positif dari laporan ketenagakerjaan bulanan komprehensif pemerintah yang akan dirilis pada hari Jumat.
Pasar semakin didukung oleh berita bahwa Demokrat di Kongres AS mengambil langkah pertama untuk memajukan rencana bantuan virus corona senilai US$ 1,9 triliun yang diusulkan oleh Presiden Joe Biden.
Baca Juga: Harga emas hari ini di Pegadaian, Jumat 5 Februari 2021
Dolar AS yang menguat, yang biasanya bergerak terbalik dengan harga minyak, mengambil sebagian tenaga dari momentum minyak. Dolar mencapai level tertinggi lebih dari dua bulan terhadap sekeranjang mata uang lainnya.
Pada hari Rabu, OPEC+ memperpanjang pakta pasokan minyaknya pada tingkat produksi saat ini. Pemangkasan produksi ini menurunkan persediaan di tengah ketidakpastian prospek pemulihan permintaan saat pandemi Covid-19.
Sebuah dokumen yang dilihat oleh Reuters pada hari Selasa menunjukkan bahwa OPEC mengharapkan pemotongan produksi untuk menjaga pasar dalam defisit sepanjang tahun 2021.
Juga pada hari Rabu, data pemerintah menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS pekan lalu turun menjadi 475,7 juta barel, level terendah sejak Maret.
Baca Juga: Wall Street naik lebih dari 1%, S&P 500 dan Nasdaq rekor tertinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News