kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak WTI diprediksi turun menuju US$ 39,5 per barel


Jumat, 13 November 2020 / 13:16 WIB
Harga minyak WTI diprediksi turun menuju US$ 39,5 per barel


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak masih tertekan hingga Jumat (13/11) siang. Pukul 13.05 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 40,39 per barel, turun 1,77% dari US$ 41,12 per barel pada perdagangan kemarin.

Dalam sepekan, harga minyak WTI ini masih naik 8,75% dari posisi US$ 37,14 per barel Jumat pekan lalu. Harga minyak brent untuk pengiriman Januari 2021 di ICE Futures pun bergerak serupa. 

Siang ini, harga minyak brent berada di US$ 42,90 per barel, turun 1,45% dari US$ 43,53 per barel pada posisi kemarin. Sedangkan dalam sepekan, harga minyak brent masih menguat 8,74% dari US$ 39,45 per barel.

Data pemerintah Amerika Serikat (AS) menambah tekanan. Persediaan minyak mentah naik 4,3 juta barel pekan lalu, dibandingkan dengan perkiraan penurunan 913.000 barel.

"Investor mengambil untung dari reli baru-baru ini karena prospek ekonomi global yang suram mengurangi sentimen di tengah peningkatan tajam kasus virus corona dan pembatasan sosial baru," kata Koichi Murakami, analis Daiichi Commodities Co Ltd kepada Reuters.

Baca Juga: Harga minyak turun pada Jumat (13/11) pagi, masih naik 9,48% sepekan

Murakami memperkirakan, harga minyak akan tetap tertekan pekan depan jika penyebaran pandemi terus melesat di banyak bagian dunia. Infeksi virus corona baru di AS dan di tempat lain berada pada tingkat rekor. Pengetatan pembatasan ekonomi untuk menahan penyebaran telah mengurangi prospek berakhirnya krisis kesehatan global dalam waktu dekat.

Harga minyak melonjak di awal pekan setelah data menunjukkan vaksin Covid-19 eksperimental yang sedang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech Jerman 90% efektif. Tapi International Energy Agency (IEA) kemarin mengatakan bahwa permintaan minyak global tidak mungkin langsung naik signifikan dari peluncuran vaksin untuk melawan Covid-19 hingga memasuki tahun 2021.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini melonjak Rp 10.000 ke Rp 978.000 per gram, Jumat (13/11)

"Pandangan bahwa perlu waktu untuk melihat manfaat dari vaksin Covid-19 mendorong investor untuk melepas posisi beli mereka," kata Kazuhiko Saito, kepala analis di pialang komoditas Fujitomi Co. Dia menyebut, analisis grafik menunjukkan WTI menuju ke US$ 39,5 per barel.

Pembatasan yang lebih ketat pada mobilitas untuk menahan lonjakan kasus corona membuat OPEC+ mungkin ragu-ragu untuk menerapkan rencana pelonggaran pembatasan produksi Januari mendatang. "Pasar sebagian besar telah mengabaikan kemungkinan penundaan pengurangan pengurangan," kata Saito.

Baca Juga: IHSG turun lagi hingga Jumat siang, reli net buy asing tujuh hari terhenti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×