kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga minyak turun tipis setelah mencapai level tertinggi dalam lima bulan


Rabu, 26 Agustus 2020 / 07:54 WIB
Harga minyak turun tipis setelah mencapai level tertinggi dalam lima bulan
ILUSTRASI. Pada Rabu (26/8), harga minyak WTI untuk pengiriman Oktober 2020 berada di US$ 43,32 per barel.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak masih bergerak konsolidasi menjelang akhir Agustus ini. Pada Rabu (26/8) pukul 7.37 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 43,32 per barel, turun tipis dari posisi penutupan perdagangan kemarin pada US$ 43,35 per barel.

Sedangkan harga minyak brent untuk pengiriman Oktober 2020 di ICE Futures berada di US$ 45,95 per barel, naik dari US$ 45,86 per barel dari harga kemarin.

Pergerakan tipis harga minyak ini terjadi setelah kemarin harga komoditas energi ini mencapai posisi tertinggi dalam lima bulan terakhir. Harga minyak berada di kisaran tertinggi setelah adanya prediksi Badai Laura yang bisa mengganggu produksi minyak di  pantai dekat perbatasan Texas-Louisiana.

Baca Juga: Harga emas naik lagi di pertengahan pekan ini

Kemarin, para produsen minyak mengevakuasi 310 fasilitas offshore dan menutup produksi 1,56 juta barel minyak per hari. Angka ini sekitar 84% produksi offshore Teluk Meksiko. Gangguan produksi ini hampir mendekati 90% gangguan ketika terjadi Badai Katrina 15 tahun lalu.

"Harga minyak yang naik ini terutama karena kekhawatiran badai," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates kepada Reuters.

Analis memperkirakan persediaan minyak mentah AS akan turun dalam enam pekan berturut-turut hingga pekan lalu. "Badai akan membatasi pasokan pekan ini tapi pasar akan kembali fokus pada badai yang lebih besar, yakni corona," kata Bjornar Tonhaugen, head of oil markets Rystad Energy.

Eropa menghadapi kenaikan kasus virus corona. Dua kasus infeksi ulang terjadi di Eropa dan Hong Kong.

Baca Juga: Medco (MEDC) Pilih Paus Biru Ketimbang Blok Masela

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×