CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga minyak turun tipis setelah melonjak dua hari


Selasa, 07 Januari 2020 / 07:46 WIB
Harga minyak turun tipis setelah melonjak dua hari
ILUSTRASI. Produksi minyak di ladang Soroush, Teluk Persia, selatan Tehran, 25 Juli 2005. Harga minyak terkoreksi tipis setelah kemarin mencapai level tertinggi sejak April 2019


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi tipis setelah kemarin mencapai level tertinggi sejak April 2019. Selasa (7/1) pukul 7.29 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 62,90 per barel, turun 0,58% dari harga penutupan perdagangan kemarin.

Kemarin, harga minyak WTI ditutup pada US$ 63,27 per barel. Sementara harga minyak brent untuk pengiriman Maret 2020 di ICE Futures ditutup pada US$ 68,91 per barel setelah sempat menyentuh US$ 70 per barel.

Baca Juga: Konflik AS-Iran Menyulut Harga Minyak, Indonesia Ikut Terkena Dampak premium

Bob Yawger, direktur futures Mizuho mengatakan, ada pembicaraan yang muncul bahwa Iran tidak akan mengamuk dan menyerang infrastruktur minyak. "Karena serangan ke infrastruktur minyak akan menyebabkan kenaikan harga dan kemungkinan besar menutup ekspor Iran," kata Yawger kepada Reuters.

Harga minyak melonjak sejak Jumat setelah Amerika Serikat (AS) menyerang Irak dan menewaskan komandan militer Iran, Qassem Soleimani. Serangan ini meningkatkan tensi konflik Timur Tengah dan potensi gangguan pasokan minyak.

Timur Tengah memasok hampir separuh produksi minyak global, dengan seperlima pengiriman melewati Selat Hormuz.

Baca Juga: Beda dengan Trump, Menhan AS tidak akan serang situs budaya Iran

Minggu (5/1), Presiden AS Donald Trump mengancam akan menerapkan sanksi Irak jika tentara AS dipaksa meninggalkan Irak. Sebelumnya, parlemen Irak memutuskan akan mengeluarkan tentara asing dari negara produsen minyak terbesar kedua OPEC ini. Trump juga mengatakan bahwa AS akan membalas lagi jika Iran membalas pembunuhan atas Soleimani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×