Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi tipis setelah kemarin mencapai level tertinggi sejak April 2019. Selasa (7/1) pukul 7.29 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 62,90 per barel, turun 0,58% dari harga penutupan perdagangan kemarin.
Kemarin, harga minyak WTI ditutup pada US$ 63,27 per barel. Sementara harga minyak brent untuk pengiriman Maret 2020 di ICE Futures ditutup pada US$ 68,91 per barel setelah sempat menyentuh US$ 70 per barel.
Baca Juga: Konflik AS-Iran Menyulut Harga Minyak, Indonesia Ikut Terkena Dampak premium
Bob Yawger, direktur futures Mizuho mengatakan, ada pembicaraan yang muncul bahwa Iran tidak akan mengamuk dan menyerang infrastruktur minyak. "Karena serangan ke infrastruktur minyak akan menyebabkan kenaikan harga dan kemungkinan besar menutup ekspor Iran," kata Yawger kepada Reuters.
Harga minyak melonjak sejak Jumat setelah Amerika Serikat (AS) menyerang Irak dan menewaskan komandan militer Iran, Qassem Soleimani. Serangan ini meningkatkan tensi konflik Timur Tengah dan potensi gangguan pasokan minyak.
Timur Tengah memasok hampir separuh produksi minyak global, dengan seperlima pengiriman melewati Selat Hormuz.
Baca Juga: Beda dengan Trump, Menhan AS tidak akan serang situs budaya Iran
Minggu (5/1), Presiden AS Donald Trump mengancam akan menerapkan sanksi Irak jika tentara AS dipaksa meninggalkan Irak. Sebelumnya, parlemen Irak memutuskan akan mengeluarkan tentara asing dari negara produsen minyak terbesar kedua OPEC ini. Trump juga mengatakan bahwa AS akan membalas lagi jika Iran membalas pembunuhan atas Soleimani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News