kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak turun setelah OPEC+ mencapai kesepakatan peningkatan produksi


Senin, 19 Juli 2021 / 06:41 WIB
Harga minyak turun setelah OPEC+ mencapai kesepakatan peningkatan produksi
ILUSTRASI. Senin (19/7) pagi, harga minyak global turun setelah OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan pasokan minyak mulai Agustus.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah turun di awal pekan. Senin (19/7) pagi, harga minyak global turun setelah OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan pasokan minyak mulai Agustus.

Keputusan OPEC+ ini menyusul harga minyak yang telah mencapai level tertinggi dalam 2,5 tahun terakhir. Mulai Agustus-Desember 2021, OPEC+ akan meningkatkan pasokan sebanyak 2 juta barel per hari atau 0,4 juta barel per hari per bulan.

Dalam pernyataan, OPEC menyebutkan akan sepenuhnya menghapus pemangkasan produksi sekitar September 2022. OPEC+ menyetujui alokasi produksi baru mulai Mei 2022. "Kami senang dengan kesepakatan ini," kata Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA) Suhail bin Mohammed al-Mazroui seperti dikutip Reuters.

Pada Senin (19/7) pukul 6.30 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) kontrak Agustus 2021 di New York Mercantile Exchange melemah 0,46% ke US$ 71,48 per barel. Dalam sepekan, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini melorot 3,53%.

Sedangkan harga minyak brent kontrak September 2021 di ICE Futures melemah 0,62% ke US$ 73,13 per barel. Dalam sepekan, harga minyak acuan internasional ini turun 2,7%.

Baca Juga: Hingga semester I, negara terima Rp 96,7 triliun dari sektor hulu migas

OPEC+ tahun lalu memangkas produksi dengan rekor 10 juta barel per hari (bph) di tengah penurunan permintaan yang disebabkan pandemi dan jatuhnya harga. Kelompok ini secara bertahap memulihkan pasokan sehingga pemangkasan sekarang ini berada di sekitar 5,8 juta barel per hari.

OPEC+ setuju untuk memperpanjang pakta keseluruhan mereka hingga akhir 2022 dari tanggal yang direncanakan sebelumnya April 2022. Perpanjangan ini untuk memberikan lebih banyak ruang untuk manuver jika pemulihan global terhenti karena varian virus baru.

Sementara Riyadh dan UEA telah mendukung peningkatan produksi segera, UEA keberatan dengan gagasan Saudi untuk memperpanjang pakta hingga Desember 2022 tanpa mendapatkan kuota produksi yang lebih tinggi. Untuk mengatasi ketidaksepakatan, OPEC+ menyetujui kuota produksi baru untuk beberapa anggota mulai Mei 2022, termasuk UEA, Arab Saudi, Rusia, Kuwait, dan Irak.

Baca Juga: Wall Street mencatat penurunan mingguan pertama dalam empat pekan

Produksi dasar UEA akan meningkat menjadi 3,5 juta barel per hari mulai Mei 2022 dari 3,17 juta saat ini. Patokan produksi Saudi dan Rusia masing-masing naik menjadi 11,5 juta barel per hari dari 11 juta saat ini. Produksi Irak dan Kuwait naik masing-masing 150.000 barel per hari.

Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan produksi Nigeria dan Aljazair juga akan direvisi. Dia mengatakan OPEC+ akan menyesuaikan kebijakannya jika dan ketika minyak Iran kembali ke pasar jika negara itu mencapai kesepakatan dengan kekuatan dunia atas program nuklirnya. Iran diperkirakan dapat menambahkan sekitar 1,5 juta barel per hari ke pasokan global begitu kesepakatan tercapai dan sanksi Barat dicabut. 

Baca Juga: Kekhawatiran banjir pasokan, harga minyak mentah kembali koreksi di pekan ini

Selanjutnya: Ditutup melemah di akhir pekan, harga emas masih menguat 0,2% di minggu ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×