kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Turun Pada Senin (22/8) Pagi, Investor Menimbang Penambahan Pasokan Iran


Senin, 22 Agustus 2022 / 07:06 WIB
Harga Minyak Turun Pada Senin (22/8) Pagi, Investor Menimbang Penambahan Pasokan Iran
ILUSTRASI. Harga minyak terkoreksi pada perdagangan awal pekan ini, Senin (22/8). REUTERS/Lucy Nicholson


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi pada perdagangan awal pekan ini, Senin (22/8). Pukul 07.00 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2022 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 89,78 per barel, turun 1,09% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 90,77 per barel.

Harga minyak terkoreksi di awal pekan ini karena investor mempertimbangkan prospek pasokan minyak Iran yang lebih besar dan prospek pertumbuhan ekonomi.

Mengutip Bloomberg, Presiden Jie Biden pada Minggu (21/8) berbicara dengan para pemimpin dari Prancis, Jerman dan Inggris tentang rencana menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Iran. Hal ini berpotensi menyebabkan lonjakan pasokan minyak dari produsen OPEC.

Baca Juga: Rusia Mempertahankan Posisi sebagai Pemasok Minyak Terbesar China

Biden dan sekutunya Eropa membahas negosiasi menuju kesepakatan nuklir, termasuk kebutuhan untuk memperkuat dukungan bagi mitra di kawasan Timur Tengah, menurut ringkasan panggilan telepon yang dirilis Minggu.

Iran mengajukan tanggapannya pada 15 Agustus ke kerangka kerja yang diedarkan oleh Uni Eropa untuk mendapatkan kesepakatan, yang dianggap konstruktif oleh Uni Eropa.

Asal tahu saja, harga minyak mentah telah terkoreksi sejak invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari karena kekhawatiran atas penurunan ekonomi. 

Sementara itu, di Provinsi Sinchuan China memperpanjang pemadaman listrik industri dan mengaktifkan tanggapan darurat tertinggi pada Minggu (21/8) untuk menangani kekurangan pasokan listrik. Hal ini menambah kesengsaraan produsen karena pabrik ditutup dan menambah kekhawatiran pelemahan ekonomi lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×