Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak melemah pada awal pekan ini. Potensi penurunan permintaan akibat lockdown yang masih panjang menjadi salah satu penyebab penurunan harga komoditas energi ini.
Senin (1/2) pukul 7.20 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) kontrak Maret 2021 di New York Mercantile Exchange turun 0,44% ke US$ 51,97 per barel. Sedangkan harga minyak brent kontrak April 2021 di ICE Futures melemah 0,25% ke US$ 54,90 per barel.
Pasar minyak mencermati penundaan vaksinasi corona dan pembatasan perjalanan yang bisa menurunkan permintaan minyak. Harga minyak turun dalam tiga hari perdagangan sejak Kamis pekan lalu.
Bob Yawger, direktur energy futures Mizuho mengatakan bahwa angka hasil vaksin belum tampak. Selain itu, paket stimulus Amerika Serikat (AS) juga belum mendukung pasar.
Baca Juga: Perburuan serupa GameStop melanda harga perak, sepekan melonjak 13%
Apalagi, perjalanan paket stimulus Presiden AS Joe Biden masih panjang. Biden mengajukan stimulus US$ 1,9 triliun. "Tidak ada waktu untuk penundaan. Akan perlu waktu satu tahun lebih untuk kembali ke kondisi tenaga kerja penuh jika kita tidak bertindak sekarang," kata Biden.
Tapi, Kongres dari Partai Republik meminta Biden menurunkan jumlah stimulus tersebut dalam angka yang signifikan pada Minggu (31/1). Hal ini bisa menyebabkan penundaan kembali pengucuran stimulus.
Harga minyak hanya turun tipis-tipis karena ditopang oleh penurunan suplai. "Kami melihat keseimbangan bisa mengetat dengan pemangkasan produksi dari Arab Saudi yang mengimbangi kekhawatiran permintaan akibat virus corona," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates kepada Reuters.
Baca Juga: Harga emas naik tipis, perak melonjak hampir 6% akibat perburuan investor ritel
Saudi berniat memangkas produksi secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari pada bulan Februari dan Maret sebagai bagian dari kesepakatan OPEC+.
"Keterbatasan permintaan karena lockdown diatasi dengan penurunan suplai yang cukup sehingga harga tidak jatuh atau naik terlalu tinggi," kata Carsten Fritsch, analis Commerzbank.
Tapi, Stephen Brennock, broker PVM mengatakan bahwa fokus pasar tetap pada vaksinasi corona. "Kehilangan momentum program vaksinasi akan menghambat pemulihan permintaan minyak global," ujar dia.
Baca Juga: Ekonom ini perkirakan inflasi Januari 2021 sebesar 0,35%, berikut pemicunya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News